Dark/Light Mode

Peluang dan Tantang AI di Dunia HR Perusahaan

Jumat, 20 Oktober 2023 06:02 WIB
Peluang dan Tantang AI di Dunia HR Perusahaan

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi banyak perusahaan, pastinya anggapan AI (kecerdasan buatan) dapat menjadi ancaman atau malah menjadi kawan. Mengutip banyak pembahasan di media massa terkait peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pekerjaan, haruslah kita bisa menguraikan manfaat, tantangan, dan optimalisasi cara kerja AI dengan manusia. Akankah AI menjadi ancaman dan melemahkan esensi SDM? Untuk menjawab hal tersebut, Jobseeker Company sebagai penggagas acara ’Hiring Talks With Helmy Yahya Bicara’ menggelar talkshow podcast bertajuk Optimalisasi AI Pada HR: “Jadi Kawan atau Lawan?”. Sebuah topik menarik, dan sangat berpengaruh terhadap masa depan HR secara global bertempat di Jakarta, Kamis (19/10).

Chandra Ming, CEO dan Founder Jobseeker Company, menjelaskan bahwa teknologi akan selalu membantu kita. Perbedaan pekerjaan HR di masa lalu yang masih manual kini bertransformasi ke arah digital. Kompetensi harus ditingkatkan agar mutu pekerjaan semakin tinggi. Salah satunya bagaimana AI akan membantu pekerja meningkatkan produktivitas dan menghemat waktu berharga. Inilah mengapa Jobseeker Company bersama ‘Helmy Yahya Bicara’ berkolaborasi membuat acara ini.

HR Advisor ASEAN Center for Biodiversity, Audi Lumbantoruan yang hadir dalam talkshow ini menjelaskan bahwa AI akan bekerja seperti asisten virtual yang akan mengumpulkan informasi yang diperlukan. Membuat dan mengirimkan formulir digital, dan memandu karyawan baru melalui hak dan manfaat mereka serta proses orientasi. Jika Anda seorang profesional SDM yang tertarik untuk mengeksplorasi penggunaan AI di perusahaan Anda, Anda tidak perlu memahami setiap detail tentang perangkat lunak, program, dan aplikasi yang merupakan bagian dari AI. Sebaliknya, akan lebih bermanfaat jika Anda mendekati AI dari perspektif bisnis. Para pembicara menjelaskan bagaimana teknologi ini akan menjadi pendamping, dan bermanfaat secara efektif dalam pekerjaan HR.

Baca juga : PetroChina dan SKK Migas Tanam 5 Ribu Bibit Mangrove di Pulau Pari

“Kita selaku praktisi HR harus dapat melakukan identifikasi masalah secara spesifik, melakukan pemetaan semua area sehingga mengetahui apa saja yang harus diperbaiki. Pendekatan ini memberikan dasar yang kuat untuk dibangun dan dapat diterapkan pada beberapa area utama di mana AI kemungkinan besar akan memainkan peran penting, termasuk didalamnya bagian rekrutmen dan seleksi. Kinerja dan pengembangan karyawan, analisis SDM dan pengambilan keputusan. Ini membuktikan pemanfaatan AI terhadap area kerja HR yang sangat luas,” demikian yang disampaikan oleh Dr. Yunus Triyonggo, selaku HRGA Director PT Bridgestone Tire Indonesia, dan Chairman of Steering Committee GNIK.

Bagian lain diskusi dijelaskan juga mengenai sisi pengembangan AI yang harus kita waspadai terhadap pemakaiannya. Stephen Ng, selaku CEO dari Nusameta, WIR Group, menjelaskan "Kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk merevolusi bidang HR. Dengan AI, profesional HR dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan kreativitas dan empati. Sementara AI dapat membantu mereka dengan tugas-tugas yang lebih rutin dan administratif. AI juga dapat digunakan untuk otomatisasi tugas-tugas administratif, seperti proses rekrutmen dan onboarding. Manfaat lain AI yaitu dapat digunakan untuk menganalisis data karyawan dengan lebih akurat daripada manusia. Hal ini dapat membantu profesional HR membuat keputusan yang lebih tepat dalam hal rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan. Pengembangan AI untuk HR masih terus berlangsung. Namun, sudah banyak perusahaan yang mulai menerapkan AI dalam bidang ini. Dengan penerapan dan pengembangan AI yang tepat, HR dapat menjadi lebih efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi karyawan dan perusahaan."

Yang harus diantisipasi dari AI Beberapa hal penting yang harus diketahui oleh para praktisi HR melalui pemanfaatan teknologi AI dalam diskusi ini, antara lain : - HR harus jeli saat melakukan proses rekrutmen. Beberapa kandidat berkualitas bisa saja tersingkir karena perbedaan algoritma yang telah ditentukan. Aspek penilaian budaya dan soft skill terabaikan. Berakibat hilangnya potensi keragaman dan inovasi dalam angkatan kerja. - Hubungan dalam sebuah proses perjalanan pelatihan antar karyawan sangatlah penting.

Baca juga : Balas Serangan Hamas, PM Israel Benyamin Netanyahu: Ini Baru Permulaan

Sistem AI tidak dapat membangun hubungan, memberikan dukungan, dan berinteraksi antar manusia. - Mengandalkan algoritma AI untuk pengambilan keputusan dapat melemahkan unsur intuisi dan penilaian manusia. Chandra Ming menjelaskan bahwa AI dalam pekerjaan SDM merupakan topik yang memiliki banyak aspek. Perannya memiliki potensi merevolusi praktik SDM dengan mengotomatisasi berbagai macam tugas, serba berbasis data, dan meningkatkan pengambilan keputusan. Tapi jangan sampai AI menghilangkan sentuhan manusia. Organisasi harus menemukan keseimbangan yang tepat antara otomatisasi dan keterlibatan manusia. Memastikan AI digunakan sebagai alat pendukung dan bukan sebagai pengganti profesional SDM.

Pentingnya Kepemimpinan SDM yang Berpikir Maju di Era AI dan Otomatisasi “Meskipun AI dan otomatisasi akan berdampak signifikan pada masa depan pekerjaan, keterampilan manusia dan kecerdasan emosional tetap penting. Pemimpin SDM yang berpikiran maju memahami pentingnya menyeimbangkan teknologi dengan interaksi manusia untuk menciptakan lingkungan kerja yang holistik,” ujar Helmy Yahya selaku Moderator memberikan salah satu kunci penting dalam diskusi ini.

Ketika AI dan otomatisasi semakin meluas, isu-isu etis seperti privasi data dan bias dalam pengambilan keputusan dapat muncul. Pemimpin SDM yang berfokus pada masa depan akan tetap menyadari masalah ini, dan secara proaktif mengatasinya untuk menjaga reputasi dan integritas organisasi.

Baca juga : Top, Pengendalian Iklim RI Dipuji Dunia Internasional

Dengan memanfaatkan teknologi AI secara bertanggung jawab dan etis, pekerja HR dapat menyongsong masa depan dengan lebih percaya diri, terus berinovasi, dan meningkatkan kompetensinya dalam organisasi. Kuncinya terletak pada pemahaman bahwa AI dapat menjadi teman bagi SDM ketika digunakan sebagai kekuatan pelengkap yang meningkatkan kemampuan manusia, bukan sebagai musuh yang menggantikannya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.