Dark/Light Mode

BNPB Kudu Aktif

Jokowi Minta Alat Deteksi Bencana Di-upgrade Dan Dicek Secara Rutin

Rabu, 23 Februari 2022 12:10 WIB
Presiden Jokowi dalam acara Pembukaan Rakornas BNPB dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/2). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam acara Pembukaan Rakornas BNPB dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/2). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengingatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebagai salah satu pilar utama penanganan bencana, untuk selalu berbenah diri.

Terkait budaya kerja, BNPB harus siaga, antisipatif, responsif, dan adaptif.

"Budaya ini sangat penting, karena bencana itu datangnya tidak terduga. Secara tiba-tiba. Bahkan, muncul bencana yang tidak terbayangkan sebelumnya, salah satunya adalah pandemi Covid-19," kata Jokowi dalam acara Pembukaan Rakornas BNPB dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/2).

Semua ketidakterdugaan itu, lanjutnya, harus kita tangani untuk memperkecil risiko bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Baca juga : Jokowi: PWI Mau Minta Vaksin Berapa? Saya Kasih Sekarang Juga

Tak kalah penting, orientasi pada pencegahan harus diutamakan. Beberapa jenis bencana, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi memang tidak bisa dicegah sebelumnya. Namun, banyak jenis bencana yang bisa dikurangi, yang bisa dicegah sebagian.

Banjir bisa dicegah dengan penghijauan, dengan penanaman vegetasi. Longsor pun bisa dicegah.

Jokowi bilang, langkah-langkah tersebut harus dimasifkan di beberapa daerah. Seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB).  

Penanaman vetiver harus lebih digalakkan. Juga pelestarian lingkungan, bendungan, pendalaman sungai dan saluran air, dan lain-lainnya.

Baca juga : KSP: Jangan Khawatir, Manfaat Vaksin Booster Sudah Dikaji Secara Ilmiah

"Ini harus dilakukan secara sinergis antara BNPB dengan kementerian/lembaga terkait. Termasuk, Pemda dan masyarakat," ucap Jokowi.

Jokowi menegaskan, infrastruktur untuk mengurangi risiko bencana harus terus ditingkatkan, dan dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat. Misalnya, vegetasi penghambat ombak tsunami atau taifun.

"Karena kita tahu perubahan iklim dunia nanti arahnya akan semakin mengerikan, semua negara juga sudah ngeri dan sudah mengalami bencana yang sebelumnya tidak ada kemudian ada, karena perubahan iklim," papar Jokowi.

Dia juga menganjurkan penanaman mangrove dan tanaman asosiasi seperti nipah, cemara pantai, casuarina dengan berasosiasi dengan waru laut, ketapang, nyamplung, dan kelapa sebanyak-banyaknya di daerah pesisir pantai yang banyak bencana tsunami ataupun taifunnya.

Baca juga : Syarief Hasan Minta Indonesia Siagakan Militer Skala Penuh

Jalur evakuasi harus terus disiagakan, instrumen-instrumen peringatan dini harus terus di-upgrade dan dicek secara rutin.

"Ini yang sering kita tidak disiplin di sini, cek secara rutin. Saya tahu, tidak semua pengadaan alat ini oleh BNPB, tapi saya minta BNPB ikut terlibat dan mengingatkan kementerian/lembaga terkait untuk menjalankan tugasnya. Karena ini sekali lagi, menyangkut keselamatan rakyat," tegas Jokowi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.