Dark/Light Mode

Menkes: Kalau Sudah Booster, Titer Antibodi Bisa Mendekati 6.000

Selasa, 31 Mei 2022 19:53 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai Rapat Terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/5). (Foto: YouTube)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai Rapat Terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/5). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, penerima vaksin Covid-19 booster akan memiliki kadar antibodi berlipat-lipat, dibanding penerima dosis kedua.

Peningkatan kadar antibodi tersebut akan sangat melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Menkes, dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (31/5).

“Data yang kita lihat dari dua Sero Survei terakhir, terhadap masyarakat yang sudah divaksin lengkap dan booster. Vaksin booster terbukti meningkatkan kekebalan tubuh kita, meningkatkan kekuatan antibodi kita atau menguatkan kadar antibodi kita itu, hingga berlipat-lipat kali ordenya," jelas Menkes

Baca juga : Jangan Mentang-mentang Sudah Booster, Abai Prokes...

"Rata-rata 300-400 kalau dua kali, tapi kalo begitu di-booster naiknya ribuan. Sehingga, rata-rata titer antibodinya mendekati 6.000,” imbuhnya.

Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, pemerintah akan terus meningkatkan laju vaksinasi booster, yang hingga saat ini baru mencapai sekitar 25 persen.

Menkes pun memastikan, stok vaksin yang ada di Tanah Air cukup untuk kebutuhan vaksinasi bagi masyarakat.

"Arahan Bapak Presiden juga sekaligus untuk mempercepat stok vaksin yang banyak di berbagai daerah, untuk mempercepat vaksinasi booster,” tuturnya.

Baca juga : Maknai Hardiknas, Kaum Muda Antusias Dengan Merdeka Belajar

Negara Maju Senang

Hingga akhir tahun 2022, Indonesia akan kedatangan sekitar 74 juta dosis, yang sebagian besar berasal dari hibah.

“Kebetulan Indonesia cepat sekali melakukan vaksinasi. Sehingga, negara-negara maju senang mengirimkan vaksin hibahnya ke Indonesia. Karena mereka tahu, bisa dimanfaatkan dengan cepat,” ujarnya.

Hingga April 2022, pemerintah telah menerima sebanyak 474 juta dosis vaksin, yang terdiri dari 344 juta dosis vaksin hasil pembelian dan 130 juta dosis dari hibah atau donasi.

Baca juga : Mudik Mendekat, Corona Minggat

Sedangkan total dosis vaksinasi yang berhasil disuntikkan hingga akhir Mei, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, berjumlah sekitar 413,36 juta dosis. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.