Dark/Light Mode

Hasil Survei LPI, IPI, IC

Erick, Salah Satu Tokoh Paling Berpengaruh Di Pemerintahan Jokowi

Minggu, 18 September 2022 11:52 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai publik, sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pemerintahan Jokowi. Sesuai hasil survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), bekerja sama dengan Indonesian Publik Institute (IPI) dan Indonesian Club (IC), dalam survei bertajuk ‘Tokoh Paling Berpengaruh Selama Semester 1 Tahun 2022 Pemerintahan Joko Widodo menurut Pandangan Kelas Menengah' yang dirilis di Jakarta, Sabtu, (17/9).

Dalam survei tersebut, Erick menempati posisi lima besar dari 10 tokoh yang dipilih responden. Setelah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Panglima TNI, Kapolri, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

Erick dinilai memiliki berbagai parameter, yang menempatkannya sebagai salah satu tokoh sangat berpengaruh bagi masyarakat.

Parameter itu terkait sejumlah program yang sukses digagas Erick bersama Kementerian BUMN. Misalnya saja, Kredit Usaha Rakyat, PNM Mekaar (Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), hingga inisiasi mendorong ekonomi syariah.

Peran sentral Erick dalam mendorong kredit untuk masyarakat kecil, mendapat apresiasi anggota DPR, Andre Rosiade.

Anggota Komisi VI dari Fraksi Gerindra ini mengapresiasi Program BRI, yang sukses menyalurkan 32 juta kredit pada masyarakat kecil.

Baca juga : Survei Poligov: Masyarakat Cukup Puas Dengan Kinerja Pemerintahan Jokowi

"Program KUR BRI berdampak positif pada pengurangan tingkat pengangguran, dan peningkatan pemasukan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Pada masa pandemi, KUR juga mendorong ketahanan pelaku UMKM. Berdasarkan riset, pelaku UMKM penerima KUR masih mampu mencatatkan keuntungan di masa pandemi," ujar Andre lewat keterangan tertulisnya, Minggu (18/9).

KUR BRI tidak lepas dari tangan dingin Menteri BUMN Erick Thohir, yang menggagas dibentuknya ekosistem ultramikro, melalui pembentukan holding BUMN Ultramikro pada September 2021. Dalam hal ini, BRI berperan sebagai perusahaan induk.

Melalui pembentukan holding ini, Kementerian BUMN berharap, masyarakat luas dapat lebih mudah mendapat layanan keuangan.

Holding ultramikro dapat membangun ekonomi kerakyatan, yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Sementara Pengamat Komunikasi Fatimah Ibtisam menilai, Erick telah sukses mendorong sejumlah program yang berdampak bagi publik.

"Secara mikro, Erick menggagas sejumlah kebijakan yang terasa dampaknya bagi korporasi BUMN, seperti pembenahan di Garuda dan Krakatau Steel. Secara makro, banyak kebijakan Erick potensial berdampak luas bagi perekonomian nasional. Misalnya saja, Program PNM Mekaar dan Subsidi BBM bagi nelayan," ujar Fatimah.

Baca juga : Rakyat Minta BLT 1 Juta, Pemerintah Sanggup..?

Pengamat lulusan Universitas Indonesia ini mencontohkan Program PNM Mekaar,.dengan target 20 juta nasabah. Nasabah yang umumnya ibu-ibu itu mendapat modal, sekaligus pelatihan yang mampu memutar roda perekonomian.

"Jika program PNM Mekaar target 20 juta nasabah berjalan lancar, efeknya akan sangat besar sekali. Ibu-ibu dan UMKM yang memutar usaha, mampu menciptakan lapangan kerja baru," ujar Fatimah.

Tak hanya PNM Mekaar, Erick juga mampu membuat kebijakan cepat dalam merespons subsidi tepat sasaran bagi nelayan.

Erick menggagas kerja sama Pertamina dengan Kementerian Koperasi dan UKM, dalam meluncurkan program subsidi BBM untuk koperasi nelayan (Solusi) di sejumlah wilayah pesisir, yang kemarin diluncurkan di Cilacap.

Selain memastikan harga murah, kebijakan ini juga dinilai krusial untuk memastikan pasokan BBM mudah dijangkau di wilayah titik nelayan.

Oleh karena itu, dia menilai wajar, apabila Erick mendapat predikat sebagai menteri paling berpengaruh.

Baca juga : Banteng Masih Di Atas Puan Masih Nyungsep

"Bisa jadi, hal tersebut yang menjadi penilaian positif," ujar Fatimah.

Survei yang dilakukan pada 30 Agustus sampai 12 September 2022 itu melibatkan 800 responden dari kalangan kelas menengah intelektual seperti terdiri dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO dan aktivis/seniman di 34 provinsi.

Lima hal yang diukur dalam survei tersebut mencakup popularitas, pengaruh, kontroversial, keunikan, relevansi dan kontribusi pemikiran.

Survei ini memiliki margin of error 3,5 persen, dan tingkat kepercayaan sekitar 95 persen. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.