Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Demi Alam Sehat Dan Bersih
KLHK Pergencar Sosialisasi
Selasa, 27 Desember 2022 08:00 WIB
Sebelumnya
Sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah tingkat pencapaian emisi gas rumah kaca sebesar -140 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) pada tahun 2030.
Kemudian, seterusnya meningkat menjadi -304 juta ton CO2e pada tahun 2050.
Sehingga emisi bersih di tingkat nasional (semua sektor) menjadi 540 juta ton CO2e atau setara dengan 1,6 ton CO2e per kapita.
Baca juga : Piala AFF, Shin Tae Yong Masih Percaya Spaso
Sasaran yang ingin dicapai tersebut berkonsekuensi pada upaya dan kerja keras yang harus terus ditingkatkan oleh semua pihak secara terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.
“Target pencapaian yang cukup besar hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi dan sinergitas seluruh stakeholder: Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta dan Masyarakat,” jelasnya.
Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan salah satu bentuk komitmen yang sungguh-sungguh dan ambisi yang terus meningkat dari Pemerintah Indonesia dalam penanganan perubahan iklim terutama melalui sektor kehutanan dan penggunaan lahan.
Baca juga : DPR Sayangkan Serapan APBN Masih Rendah, Minta Pemerintah Evaluasi Belanja
Secara official Indonesia’s FOLU Net Sink diamanatkan di dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional, pada Pasal 3 Ayat (4).
Peningkatan ambisi ini telah dicantumkan dalam Enhanced NDC yang telah di submit pada UNFCCC pada tanggal 23 September 2022 yang merupakan dokumen transisi menuju Second NDC pada tahun 2024.
Di dalam Enhanced NDC terdapat peningkatan target penurunan emisi GRK dari 29 persen pada NDC menjadi 31,89 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen pada NDC menjadi 43,20 persen dengan bantuan negara lain.
Baca juga : Permudah Saja PNS Pensiun Dini Massal
Dia menyinggung soal kecenderungan perekonomian dunia tahun 2023 yang diproyeksikan tidak dalam kondisi baik-baik saja yang akan menjadi tantangan dalam implementasi FOLU Net Sink 2030.
Menurutnya dengan keunggulan komparatif yang sudah ada, yaitu posisi di daerah tropis, memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, lahan potensial yang cukup luas, maka Indonesia mampu berkompetisi dalam perdagangan karbon dunia.
“Ini diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan nasional, serta pencapaian penurunan emisi,” tutupnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya