Dark/Light Mode

Menko Airlangga Dengan Bos Hyundai Bahas Implementasi Solusi Jaringan Hidrogen

Senin, 20 Mei 2024 14:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung. Foto: Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung. Foto: Kemenko Perekonomian

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan CEO Hyundai Motor Group Euisun Chung dalam kunjungan kerjanya di Korea Selatan, Senin (20/5).

Pertemuan ini membahas penguatan kerjasama ekonomi Indonesia dan Korea Selatan, khususnya dalam pengembangan solusi jaringan hidrogen dan peningkatan kapasitas pemasok lokal.

Menko Airlangga mengapresiasi Hyundai yang aktif terlibat dalam berbagai proyek hidrogen di Indonesia, mulai dari Waste-to-Hydrogen hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal. 

"Saya apresiasi upaya Hyundai yang secara aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (H2)," kata Airlangga, dalam keterangannya Minggu (20/5).

Baca juga : Perpanjangan Jabatan Pj Gubernur Banten Sepenuhnya Kewenangan Presiden

Menurut Airlangga, hal ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga akan menguntungkan pasar ASEAN dalam jangka panjang. 

"Karena hidrogen dapat berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi," sambungnya.

Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong pengembangan proyek hidrogen Hyundai di Indonesia. Rencananya, Hyundai akan menggandeng BUMN Pertamina untuk proyek ini.

Pemerintah Indonesia juga mendorong Hyundai untuk meningkatkan kapasitas UMKM, supplier lokal, dan engineer Indonesia dalam penguasaan teknologi EV. 

Baca juga : Komisi XI: Tantangan Ekonomi Kian Berat, Pemerintah Perlu Racik Kebijakan Tepat

"Hyundai juga merupakan salah satu produsen mobil listrik yang mumpuni," sebut Airlangga.

Sehingga pihaknya, lanjut Ketua Umum Partai Golkar ini, mendorong Hyundai memberikan peningkatan kapasitas bagi UMKM atau supplier lokal, atau engineer Indonesia untuk menguasai urusan EV.

"Tidak hanya mobil, tapi mesin, serta turunannya seperti stasiun pengisian daya dan supaya Hyundai dapat lebih melibatkan pemasok lokal di daerah sekitar pabriknya," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga mendorong percepatan transisi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan seperti energi surya dan panas bumi, pengembangan teknologi rendah karbon dan efisiensi energi, serta pengembangan alternatif lain sumber energi, seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan.

Baca juga : Bulog Usul Pemerintah Bikin Kebijakan Jangka Panjang

Pemerintah Indonesia juga mendorong beberapa kesepakatan yang telah dilakukan pada Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) sebelumnya yang didukung oleh Hyundai seperti investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia, yakni pabrik mobil jadi, pabrik gabungan sel baterai, pabrik paket baterai, dan lain-lain.

Hyundai saat ini sedang membangun pabrik baterai untuk memproduksi kendaraan listrik yang dilengkapi sel baterai Indonesia pada tahun 2024 ini. Pabrik sel baterai tersebut dibangun di Karawang, Jawa Barat, dan merupakan perusahaan patungan dengan LG Energy Solution yang akan mulai berproduksi komersial pada kuartal ketiga 2024.

Chairman Hyundai mengundang Menko Airlangga untuk menghadiri grand opening ceremony pabrik sel baterai dan produksi masal mobil listrik KONA di Bekasi, Jawa Barat pada Juni 2024 mendatang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.