Dark/Light Mode

Soal Penceramah Di Masjid BUMN

Mahfud: Setelah NU, Muhammadiyah Dan NU Bakal Nyusul

Minggu, 22 November 2020 19:00 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Humas Polhukam)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Humas Polhukam)

 Sebelumnya 
Menteri Pertahanan era Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini menambahkan, penceramah, dai, dan Kiai di bawah ormas Islam - baik dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama maupun ulama-ulama di bawah naungan MUI - pantas memberikan pencerahan agama kepada umat.

"Pemerintah menganggap NU dan Muhammadiyah serta MUI, sebagai lembaga yang layak diajak kerja sama untuk memberi pencerahan rohaniah kepada umat," sebutnya.

Baca juga : Jokowi Sejalan Dengan NU, MUI Dan Muhammadiyah

Seperti diketahui, pada Jumat (20/11) Lementerian BUMN telah menggandeng ulama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengisi ceramah dan kajian di 22 masjid yang ada di seluruh lingkungan kantor BUMN.

Ini adalah kelanjutan kerja sama antara Kementerian BUMN dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang ditandatangani September silam.

Baca juga : Pak Pratik Banyak Taktik

Kerja sama ini meliputi berbagai program. Mulai dari pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, optimalisasi peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga pembinaan masyarakat dan tanggung jawab sosial, dan lingkungan.

"Ajaran Islam yang disyiarkan NU, serupa dengan pencanangan nilai AKHLAK di BUMN. Yakni bertujuan membangun dan mengembangkan insan masyarakat yang bertaqwa kepada Allah, cerdas, trampil, berakhlak mulia, tentram, adil, dan sejahtera. Kami melibatkan peran aktif NU, agar Islam ramah ala NU dapat mewarnai pemahaman keagamaan di lingkungan seluruh BUMN," kata Erick Thohir, dalam keterangannya, Jumat (20/11).

Baca juga : Bos NU Sangat Galak, Muhammadiyah Bijak

"Saya berharap program ini bisa membentuk seluruh karyawan BUMN memiliki aqidah yang benar berdasarkan ilmu, menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai pedoman dalam memahami tauhid yang sesuai pemahaman salafus shalih. Sekaligus membentengi dari pemikiran-pemikiran yang menyimpang dalam Islam," tandasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.