Dark/Light Mode

Data Pribadi Dijamin Aman

Erick: Pemerintah Tak Akan Paksa Warga Divaksin Covid

Rabu, 25 November 2020 08:14 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Dia mengatakan, saat pandemi semua pihak harus bergotong royong. masyarakat yang mampu untuk membayar vaksin secara mandiri, harus bisa membantu pemerintah dan membantu masyarakat yang kurang mampu.

Erick juga akan memutuskan wilayah yang menjadi prioritas vaksinasi dua hari mendatang. Keputusan itu akan didiskusikan bersama dengan pemerintah daerah (pemda). “itu untuk memastikan, apakah kami akan prioritaskan vaksinasi di zona merah dulu yang tingkat kematian dan penularan tinggi atau di tempat lain,” katanya.

Baca juga : Semoga Bisa Jaga Harga Dan Tak Merugikan Petani

Jika berdasarkan usia, Erick menuturkan pemerintah tetap akan memprioritaskan pemberian vaksin kepada penduduk usia 18-59 tahun. Pertimbangannya, vaksin Sinovac yang akan digunakan pada vaksinasi tahap awal ini diujicobakan kepada penduduk rentang usia 18-59 tahun.

Namun, ke depan kebijakan itu akan berubah sesuai dengan perkembangan penggunaan vaksin. “nanti tidak satu macam vaksin. tidak Sinovac saja, bisa saja ada tambahan 1-2 vaksin lagi jadi jumlahnya 3. Ketika bicara merek beda misalnya X dan Y di luar Sinovac, tentu nanti usia rentan bisa saja di atas 59 tahun. Sinovac dengan pengembangan nanti bisa di atas 18-59 tahun,” tuturnya.

Baca juga : Zainudin Amali Puji Kepri Jadikan Panahan Olahraga Unggulan

Dia mengungkapkan, berdasarkan sejumlah riset terakhir sebanyak 66 persen responden mengaku sangat ingin disuntik vaksin Corona. Sisanya mengaku tidak ingin mendapat kan vaksin.

“Ada 16 persen yang tidak mau vaksin tentu juga kami tidak paksakan yang 16 persen, tidak mau divaksin. tidak tahu alasannya apa. Karena kalau halal haram itu kami sampaikan pasti otoritas tertinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akan tentukan halal dan haram. Sejak awal MUI terlibat,” pungkasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.