Dark/Light Mode

Hasil Rapid Test 79 Ribu Petugas KPPS Reaktif

Mahfud: Kasus Corona Tak Ada Kaitan Dengan Pilkada

Kamis, 10 Desember 2020 06:02 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. (foto/ist)
Menko Polhukam Mahfud MD. (foto/ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 79.241 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilkada Serentak 2020 terdeteksi reaktif usai menjalani rapid test.

Kabar tentang adanya ribuan petugas KPPS terdeteksi reaktif diungkap Komisioner KPU Ilham Saputra. “Ada 79.241 petugas KPPS reaktif usai menjalani rapid test,” ujar Ilham melalui keterangan tertulis, kemarin.

Meski begitu, sebanyak 4.824 orang telah diganti jelang pemungutan suara. Sementara 10.087 orang menjalani isolasi mandiri, 19.897 orang jalaniswab test lanjutan, dan 5.115 orang menjalani rapid test ulang.

Selain itu, menurut Ilham, ditemukan juga 6.779 orang petugas ketertiban Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang reaktif Covid-19. Untuk penanganan lanjutannya, sejumlah 560 orang menjalani isolasi mandiri, 2.395 orang jalani swab test, 510 orang rapid test ulang, dan 1.390 orang diganti.

Ilham mengataan, terkait hasil rapid test, hingga kini ada 39.318 orang petugas KPPS yang hasil rapid test-nya belun diterima KPU. Begitu pula dengan 2.434 orang petugas ketertiban TPS.

“Data di atas bersifat dinamis dan akan terus di-update berdasarkan laporan secara berjenjang,” tandas Ilham.

Baca juga : Bupati Banggai Laut Bisa Diterbangkan Ke Jakarta

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meyakini peningkatan angka kasus positif Covid-19 tidak ada hubungannya dengan Pilkada Serentak 2020.

Dia bilang, kasus Corona di daerah yang menggelar pilkada dan nonpilkada, sama saja. “Jadi tidak ada kaitannya. Bahkan di beberapa daerah yang tidak ada pilkada itu justru serangan Covid-19 juga besar.

Memang daerah-daerah yang ada pilkada perkembangan terinfeksi ada yang besar juga,” kata Mahfud, saat memaparkan hasil monitoring pelaksanaan Pilkada 2020 melalui kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin.

Menurut Mahfud, saat pemerintah memutuskan tetapmenggelar pilkada di masa pandemi, banyak yang khawatir akan munculnya klaster baru penularan Covid-19.

Tapi, kekhawatiran itu terbantahkan saat dia mendengar laporan hasil monitoring kepatuhan protokol kesehatan (prokes) saat pelaksanaan pilkada dari Satgas Covid-19, kemarin.

Mahfud mengingatkan, tahapan pilkada masih terus berjalan sampai KPU mengumumkan hasil final perolehan suara.

Baca juga : Tolong, Jangan Ada Libur Panjang Akhir Tahun

“Itu (masyarakat harus) teruskan kewaspadaan (dengan menjalankan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) seperti yang sudah kita lakukan selama ini,” imbaunya.

Sementara, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, tingkat kepatuhan pemilih untuk memakai masker pada hari H pencoblosan pilkada mencapai 96 persen.

Angka itu berdasarkan hasil monitoring kepatuhan prokes saat pelaksanaan pilkada terhadap lebih dari 227 ribu orang di 34 ribu titik.

“Ini laporan dari pemilih yang melaksanakan pilkada. Di mana perilaku untuk menggunakan masker kepatuhannya di angka 96,59 persen. Kemudian menjaga jarak, laporan yang kami terima adalah 91,46 persen,” jelas Dewi.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, capaian angka tersebut sudah cukup baik.

“Namun, kami harapkan jangan kita puas dengan capaian itu. Sekali lagi tidak boleh puas dahulu karena tahapan-tahapan tugas untuk pilkada belum berakhir,” kata Doni dalam acara Monitoring Pelaksanaan Pilkada secara virtual dari Graha BNPB, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Benny Susetyo Kecam Presiden Prancis: Kekerasan Tak Ada Kaitan Dengan Agama

Doni mengingatkan, masih ada kegiatan penghitungan suara yang masih berpotensi menimbulkan kerumunan massa pemilih. Karena itu, para petugas di lapangan jangan kendor untuk mengingatkan masyarakat tentang perlunya menerapkan protokol 3M.

“Jangan lengah, jangan kendor, selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan,” katanya.

Sekadar informasi, kemarin, tahapan pencoblosan pada gelaran Pilkada Serentak 2020 rampung dilaksanakan. Pilkada pada tahun ini digelar di 270 daerah, yaitu di sembilan provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota. Setidaknya ada sekitar 100,3 juta orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2020. [DIR/QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.