Dark/Light Mode

Mudik Dilarang, Tapi Shalat Taraweh Dan Idul Fitri Berjamaah Di Masjid Diizinkan

Dokter Pemarah Itu Kasih Nasihat Halus

Rabu, 7 April 2021 06:50 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Jakarta, Senin (5/4/2021). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, di Jakarta, Senin (5/4/2021). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Wakil Ketua Umum IDI Adib Khumaidi mencoba memahami kebijakan pemerintah yang membolehkan shalat Taraweh dan Idul Fitri berjamaah. Menurutnya, hal ini karena melihat kondisi psikologi masyarakat. Kalau ibadah dilarang, tentu akan terjadi gejolak di tengah masyarakat.

Dia hanya berpesan, agar pelaksanaan taraweh dan shalat Idul Fitri diawasi untuk memastikan protokol kesehatan dilaksanakan dengan ketat. “Jadi, meski dibolehkan, tapi yang pengawasan terhadap pelaksanaan prokes dilakukan secara ketat. Termasuk petunjuk pencegahan Covid dalam beribadah,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Muhammadiyah Izinkan Shalat Jamaah Di Masjid, Ini Syaratnya

Menurutnya, harus ada syarat yang dibuat pemerintah dalam menyelenggarakan shalat berjamaah. Misalnya, alat cuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, dan ventilasi tempat ibadah. “Ini harus menjadi prasyarat utama yang dilakukan sebelum penyelenggaraan shalat berjamaah,” katanya.

Dia juga meminta agar Satgas Covid-19 di daerah, bahkan sampai tingkat RW, harus memantau grafik penularan Covid-19. Begitu kasus meningkat, penyelenggaraan ibadah Taraweh berjamaah harus diubah dan dilakukan di rumah. “Tapi, bila tingkat penularannya turun dan tetap mematuhi prokes, shalat Taraweh berjemaah boleh tetap dilakukan,” katanya.

Baca juga : Situasi Covid Belum Aman, Muhammadiyah Sarankan Shalat Tarawih Dan Idul Fitri Di Rumah

Dari sisi dokter, Adib menerangkan, pihaknya juga akan terus memantau grafik kasus Covid-19. Sebab, jika terjadi lonjakan, pihaknya yang harus kerja keras menyembuhkan pasien. “Kita sama-sama pantaulah,” katanya.

Sejauh ini, kasus Corona di Indonesia mulai landai. Seharian kemarin, berdasarkan data Satgas penanggulangan Covid-19, “hanya” bertambah 4.549 kasus baru. Sehingga, total kasus Corona saat ini 1.542.516 orang. Dari jumlah itu, kasus aktif mencapai 114.566 orang.

Baca juga : Pemerintah Membingungkan

Data yang sama juga menunjukkan, pasien sembuh bertambah sebanyak 4.296 orang. Sehingga totalnya kini ada 1.385.973 orang. Sementara, jumlah pasien meninggal dunia bertambah 162 orang. Sehingga totalnya mencapai 41.977 orang. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.