Dark/Light Mode

Barang Di Supermarket Kosong

Omicron Ngamuk, Warga Hong Kong Panic Buying

Senin, 14 Februari 2022 08:10 WIB
Warga Hong Kong yang menyerbu swalayan untuk membeli kebutuhan pokok yang juga menipis di toko itu. Foto diambil Reuters Selasa, 8 Februari 2022.
Warga Hong Kong yang menyerbu swalayan untuk membeli kebutuhan pokok yang juga menipis di toko itu. Foto diambil Reuters Selasa, 8 Februari 2022.

 Sebelumnya 
“Mudah-mudahan keadaan bisa kembali normal. Saya tidak tahu berapa lama kita bisa terus seperti ini,” kata pembeli lain.

Situasi panic buying juga terjadi ketika awal pandemi muncul dari daratan China sekitar akhir Desember 2019. “Rasanya seperti kita kembali ke awal pandemi. Ini sangat mengecewakan,” kata seorang warga lainnya.

Baca juga : Omicron Tak Bisa Dikatakan Ringan

Per Sabtu (12/2), kota berpenduduk 7,5 juta orang itu melaporkan rekor 1.514 kasus baru Covid, naik dari 1.325 kasus pada Jumat (11/2).

Setelah pertemuan dengan para pejabat China daratan di seberang perbatasan di Shenzhen, pejabat nomor 2 Hong Kong, John Lee, pada Sabtu (12/2) mengatakan, China akan membantu Hong Kong mengatasi wabah Covid-19 yang meluas dengan menyediakan kapasitas pengujian, perawatan dan karantina.

Baca juga : PMI Kerap Dituding Sebarkan Omicron, Benny Ramdhani Pasang Badan

Lee juga mengatakan, Hong Kong belum ada rencana melakukan lockdown seperti yang diterapkan di China daratan. Langkah-langkah pembatasan ringan akan memberi Hong Kong ruang bernapas agar kapasitas layanan medis dapat diperluas di semua lini.

Namun, sejauh ini tidak ada rincian spesifik dari rencana tersebut dan tidak jelas seberapa cepat langkah-langkah itu dapat diimplementasikan. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.