Dark/Light Mode

Di Palestina, Aqsa Diserang Di Swedia, Alquran Dibakar

Wahai Muslim Dunia, Kalian Jangan Tidur!

Minggu, 17 April 2022 07:30 WIB
Tentara zionis Israel membabi buta menyerang jemaah yang akan salat Shubuh di Masjid Al-Aqsa, kemarin. (Foto: Istimewa).
Tentara zionis Israel membabi buta menyerang jemaah yang akan salat Shubuh di Masjid Al-Aqsa, kemarin. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Umat Islam yang sedang khusyuk menjalankan ibadah Puasa Ramadan terusik kabar duka. Setelah tersayat karena kabar tentara zionis Israel membabi buta menyerang jemaah yang akan salat Shubuh di Masjid Al-Aqsa, kemarin, muncul berita di Swedia, ada politisi membakar Alquran atas nama kebebasan ekspresi. Menghadapi dua kejadian memilukan ini, muslim dunia harus bersatu, jangan tidur saja!

Serangan tentara Israel di Masjid Al-Aqsa terjadi pada Jumat dini hari, saat ribuan jemaah berkumpul di masjid untuk salat Subuh. Dari sejumlah video yang beredar, tampak pasukan Israel yang berseragam lengkap merangsek masuk ke dalam masjid. Mereka menembakkan peluru karet, gas air mata, dan melemparkan granat kejut.

Jendela bagian atas masjid juga dipecahkan. Jemaah yang bertahan membela diri dengan melemparkan batu. Akibat serangan ini, 155 warga Palestina terluka parah. Ratusan lainnya ditahan oleh tentara Israel. Bulan Sabit Merah menyebut, kebanyakan warga yang terluka disebabkan dihajar pentungan, kena peluru karet, dan granat kejut.

Baca juga : Direksi Pertamina Jamin Ketersediaan BBM Di Kalimantan Timur

Di hari yang sama, seorang politikus anti Islam bernama Rasmus Paludan, membakar Alquran di Orebro, Swedia. Aksi membakar kitab suci umat Islam itu dilakukan sebagai unjuk rasa menentang imigran dan anti-Islam. Aksi pengacara keturunan Denmark-Swedia itu, menuai protes. Sejumlah warga di wilayah berpenduduk muslim seperti Linkoping dan Norkoping melakukan unjuk rasa agar polisi menangkap Paludan. Namun, aksi yang berujung bentrok dengan polisi tersebut, tak dihiraukan.

Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson menyebut, aksi Paludan sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Ia malah mengecam aksi unjuk rasa yang berujung bentrok. “Di Swedia, orang-orang diizinkan untuk mengekspresikan pendapat mereka, tidak peduli jika aksi tersebut sopan atau tidak sopan. Itu adalah bagian dari demokrasi kita,” ujarnya.

Pemerintah tak tinggal diam menanggapi dua kejadian tersebut. Kementerian Luar Negeri mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap Warga Palestina di komplek Masjid Al-Aqsa, Jumat (15/4), yang memakan korban jiwa dan luka-luka. Kemenlu menegaskan, tindakan kekerasan terhadap warga sipil tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan.

Baca juga : Pantau Ketersediaan Dan Harga Bahan Pangan, Satgas Pangan Polri Terjunkan Tim

“Terlebih, serangan tersebut dilakukan di tempat ibadah Masjid Al-Aqsa pada bulan suci Ramadan,” demikian bunyi pernyataan Kemenlu dikutip dari akun Twitter resminya, @Kemlu_RI, kemarin.

Pemerintah juga mengecam keras aksi pembakaran Alquran di Swedia. Jubir Kemenlu, Teuku Faizasyah menilai aksi tersebut sebagai tindakan nista yang tidak terpuji.

Faizasyah mengatakan, aksi ini tidak dapat dibenarkan dengan alasan kebebasan berekspresi. Meski begitu, ia menyerukan agar warga Indonesia di Swedia tidak terpancing oleh aksi ini.

Baca juga : Di Luar Dan Dalam Masjid, Maskernya Jangan Dilepas Ya

“Menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan terpuji,” tegas Faizasyah.

DPR Juga ikut mengecam, serangan pasukan Israel terhadap warga Palestina. “Saya mengecam keras setiap aksi kekerasan dan kekejaman yang dilakukan Israel kepada saudara-saudara kita di mesjid Al-Aqsa Palestina. Apalagi dilakukan di tengah bulan Ramadan ini,” kata Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar, kemarin.  [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.