Dark/Light Mode

Tidak Ada WNI Jadi Korban Meninggal Gempa Tsunami Jepang, Kemlu: 9 Mengungsi

Selasa, 2 Januari 2024 17:49 WIB
Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha. (Foto: Kemlu)
Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha. (Foto: Kemlu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan hingga saat ini tidak ada informasi adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal gempa bumi berkekuatan 7,6 yang terjadi di Jepang di hari Tahun Baru, Senin (1/1/2023) kemarin.

Namun, Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha menerima informasi bahwa ada 9 WNI berada di shelter pengungsian yang disiapkan otoritas setempat.

Kebanyakan WNI tersebut merupakan mahasiswa dan kondisi mereka dalam keadaan baik.

Baca juga : Kemlu Laporkan Kondisi WNI Pasca-Gempa Tsunami Jepang

"KBRI Tokyo dan KJRI Osaka terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban meninggal," kata Judha dalam keterangannya, Selasa (2/1/2024). 

Judha menyebutkan ada 6 mahasiswa yang mengungsi di daerah Toyama, 1 WNI di Noto dan 2 pemagang di Ishikawa.

Direktur Kemlu menjelaskan awalnya ada 27 WNI di shelter pengungsian yang tersebar di Toyama, Ishikawa, dan Kanazawa. 

Baca juga : Total Korban Jiwa Gempa M7,6 Jepang Tembus 30 Orang

Namun sebagian besar sudah pulang dan sisa 9 WNI yang masih mengungsi.

Sementara itu, data terbaru dari otoritas Jepang pada 2 Januari pukul 17.40 waktu Jepang atau 15.40 WIB mencatat, jumlah korban jiwa akibat gempa besar di Ishikawa mencapai 48 orang. 

Sedangkan korban luka tersebar di prefektur Ishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, and Gifu. Sekitar 30 bangunan di Ishikawa dilaporkan roboh.

Baca juga : KPK Masih Bisa Tagih Uang Pengganti Lho

Direktur Kemlu mengatakan otoritas setempat telah mencabut peringatan tsunami. 

Namun tetap memperingatkan kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan.

"KBRI dan KJRI tetap mengimbau agar para WNI tetap waspada dan terus memantau informasi dan arahan otoritas setempat," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.