Dark/Light Mode

Tak Ada Tisu Toilet, Tak Ada Social Distancing

Di El Salvador, Pelanggar Lockdown Dikurung 30 Hari

Jumat, 8 Mei 2020 09:39 WIB
Tak Ada Tisu Toilet, Tak Ada Social Distancing Di El Salvador, Pelanggar Lockdown Dikurung 30 Hari

RM.id  Rakyat Merdeka - Carlos Henriquez Cortez, insinyur berusia 67 tahun kembali ke El Salvador usai perjalanan bisnis ke Guatemala pada 13 Maret lalu.

Seperti dilansir The Economist, dia pun berencana isolasi mandiri di rumah.

Henriquez tahu, untuk mengontrol penyebaran Covid-19, pemerintah El Salvador akan mengkarantina para pelancong di semacam pusat penahanan.

Dia pikir, lansia seperti dirinya akan dikecualikan. Tapi, ternyata tidak. Petugas bandara langsung menahannya. Ruang penahanan itu ternyata tidak layak.

Baca juga : Tak Ada Reservasi Baru, Penerbangan Domestik Terakhir Beroperasi Hari Ini

Henrique curhat pada istrinya, ruang penahanan tersebut tidak menyediakan tisu toilet. Tak ada pula jarak yang aman untuk social distancing. Henriquez pun demam.

Namun, pihak berwenang mencoba menenangkannya. Petugas bilang, ia tak mungkin kena Covid-19. Alasannya ketika itu, Guatemala belum mencatat kasus Covid-19.

Tapi faktanya, Henriquez dinyatakan positif Covid-19 oleh pihak rumah sakit. Dia pun meninggal dunia pada 22 April 2020.

Henriquez adalah korban lockdown El Salvador, yang termasuk paling ketat di dunia. Sejak 6 April lalu, pemerintah El Salvador telah menahan 2.394 warga yang melanggar aturan karantina. Mereka dikurung selama 30 hari.

Baca juga : Sabam: Masyarakat Kecil yang Kena Social Distancing Harus Benar-benar Diperhatikan

Sementara negara lain seperti Peru, Panama, dan Rusia hanya menahan pelanggar lockdown selama 48 jam.

Arsitek di balik semua ini adalah Nayib Bukele, Presiden El Salvador yang baru berusia 38 tahun.

Bukele berkeyakinan, kebijakan lockdown yang diterapkannya adalah satu-satunya cara untuk melindungi El Salvador dari pandemi Covid-19.

Namun, para pengkritiknya berpikir Bukele telah menggunakan krisis untuk menghancurkan lembaga-lembaga yang menjunjung tinggi demokrasi sejak akhir tahun 1992.

Baca juga : Jumlah Penumpang Transportasi Publik Turun 70 Persen

Worldometer mencatat, total kasus Covid-19 di El Salvador kini berjumlah 695, dengan 15 kasus kematian. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.