Dark/Light Mode

Unjuk Rasa Di Minnepolis

Dua Kru TV Reuters Kena Peluru Karet, Ketika Polisi Halau Massa

Minggu, 31 Mei 2020 20:21 WIB
Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk menghalau massa selama protes atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat. (Foto Reuters)
Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk menghalau massa selama protes atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua kru teve Reuters terkena peluru karet dan terluka di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat pada Sabtu (30/5) malam ketika polisi menghalau sekitar 500 pemrotes di barat daya kota tak lama setelah jam malam pukul 8 malam.

Rekaman yang diambil juru kamera Julio-Cesar Chavez menunjukkan seorang polisi membidik langsung padanya ketika polisi lain menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

"Seorang perwira polisi yang sedang saya syuting berbalik mengarahkan senapan ke arah saya," kata Chavez.

Baca juga : Mau Tambah Daftar Undangan, Trump Geser Lagi Jadwal KTT G7

Beberapa menit kemudian, Chavez dan penasihat keamanan Reuters Rodney Seward terkena peluru karet ketika mereka berlindung di sebuah pompa bensin terdekat.

Dengan cuplikan yang ditangkap saat mereka berlari menyelamatkan diri, beberapa tembakan terdengar dan Seward berteriak, "Muka saya terkena peluru karet."

Padahal, dua wartawan itu terdaftar resmi. Chavez sebagai juru kamera sudah menggunakan kartu pers di lehernya. Sedangkan Seward juga menggunakan rompi anti peluru dengan tulisan pers di sana.

Baca juga : KJRI New York Minta WNI Waspada dan Lapor Bila Butuh Bantuan

Seward terlihat dalam rekaman kemudian dirawat seorang tenaga medis di dekat tempat kejadian untuk luka dalam di bawah mata kirinya. Kedua pria itu menderita luka pada lengan mereka, dan Chavez dipukul di bagian belakang leher.

Juru bicara Kepolisian Minneapolis John Elder enggan menanggapi insiden itu. Ia hanya meminta salinan video tersebut tanpa memberikan komentar.

Insiden itu adalah serangan terbaru terhadap  jurnalis yang meliput protes yang meletus di seluruh Amerika Serikat setelah kematian George Floyd.  

Baca juga : Trump, Berantemnya dengan China, Cerainya dengan WHO

Sebelumnya, reporter CNN, Omar Jimenez,  keturunan Amerika Latin, juga mendapat perlakuan buruk saat melaporkan kerusuhan di Minneapolis pada Jumat (29/5) pagi. Di tengah melaporkan kondisi di tempat tersebut, kawanan polisi menghampiri Jimenez dan memintanya bergeser. Jimenez mengatakan bahwa dia sedang live, dan dia mengeluarkan tanda pengenal bahwa dia wartawan CNN.

Jimenez kemudian melanjutkan reportasenya, namun sebelah tangannya sudah dipegang polisi. Tidak lama kemudian, dia diborgol. "Mengapa saya ditahan, Pak? Mengapa saya ditahan, Pak?" kata Jimenez, tanpa mendapatkan jawaban.

Tidak lama kemudian, produser CNN Bill Kirkos dan kameramen Leonel Mendez, satu kru dengan Jimenez, juga ditahan. Setelah itu, kamera tergeletak di aspal, sambil terus menyiarkan live. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.