Dark/Light Mode

Tinjau SOP Bazar Ramadan

PM Yassin Ngabuburit, Beli Takjil Sambil Pantau Prokes

Jumat, 16 April 2021 05:50 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin membeli makanan buka puasa di bazar Ramadan. (Foto Bernama).
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin membeli makanan buka puasa di bazar Ramadan. (Foto Bernama).

 Sebelumnya 
Malaysia termasuk berani membuka pembatasan, ketika kasus harian di atas 1.000 per hari. Kasus Covid-19 harian pernah di bawah 1.000 per hari pada 29 Maret. Namun jumlah infeksi harian mencapai pun­caknya pada 30 Januari, yakni sebanyak 5.728 kasus.

Namun dalam tujuh pekan terakhir, kasus sebagian besar cenderung di atas 1.000 per hari, tetapi masih di bawah 2.000.

Baca juga : Pengusaha Dan Tukang Pecel Ngarep Buka Sampai Sahur

Setiap pemerintah negara bagian dan tiga wilayah federal pun kerap mengambil pendekatan berbeda dalam memutuskan masalah kota dan keagamaan.

Sebagian besar mengizinkan umat Muslim berkumpul se­tiap malam di masjid selama Ramadan untuk shalat tarawih berjemaah. Namun, ada juga yang melarangnya.

Baca juga : Kemenag Izinkan Ibadah Ramadhan Di Masjid, Kapasitas Maksimal 50 Persen, Prokes Ketat

Seperti di wilayah federal Kuala Lumpur, 65 bazar diizinkan beroperasi setiap hari dari pukul 3 petang hingga 8 malam. Namun, pembeli dan pedagang diperintahkan melaksanakan prokes ketat. Yakni mengenakan masker dan menjaga jarak yang aman, dan mencuci tangan.

Di Negara Bagian Kelantan, otoritas setempat membatal­kan bazar Ramadan dan shalat tarawih berjemaah. Pasalnya, jumlah kasus di sana meningkat empat kali lipat pekan lalu.

Baca juga : Wapres: Vaksinasi Di Bulan Ramadan Aman, Tak Membatalkan Puasa

Stadion utama Kelantan, di Kota Bharu yang biasanya di­gunakan untuk shalat berje­maah, selama Ramadan diubah menjadi pusat karantina dan perawatan pasien Covid-19. Sebab, 8 rumah sakit pemerintah dan 5 pusat karantina di seluruh negara bagian tersebut juga hampir penuh.

Bazar Ramadan juga dilarang Pemerintah Negara Bagian Sa­bah karena jumlah kasusnya fluktuatif. Sejumlah klaster baru pun bermunculan akibat pertemuan massal. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.