Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Peringati 100 Tahun Partai Komunis
Ribuan Warga China Pesta Tanpa Masker
Jumat, 2 Juli 2021 05:42 WIB
Sebelumnya
Publikasi tersebut juga memprakarsai “Gerakan Budaya Baru” antara 1915 dan 1924, yang menyerukan demokrasi, kesetaraan dan sosialisme.
Negeri Panda itu mengalami kelaparan pada 1959-1961 yang menewaskan puluhan juta dan penghancuran diri Revolusi Kebudayaan 1966-1976. Pada 1979, PKC membentuk hubungandiplomatik dengan Amerika Serikat (AS) dan mulai membuka ekonominya.
Baca juga : Terbesar Di Dunia, Partai Komunis China Bertahan 100 Tahun
Terlepas dari pembantaian Lapangan Tiananmen pada 1989, China terus menerima investasi asing dan menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada akhir 2001.
Ketika mantan Presiden Deng Xiaoping mengenakan topi koboi selama kunjungan ke AS pada 1979, banyak orang Amerika berpikir bahwa China siap berintegrasi ke dalam sistem AS dengan pembukaan ekonomi yang saat itu masih belum jelas. Demikian menurut Xie Chuntao, Wakil Presiden Sekolah PKC dalam pertemuan dengan Asosiasi Wartawan Seluruh China pada 22 Juni lalu, dilansir telegraf.id.
Baca juga : Meriahnya Perayaan 100 Tahun Partai Komunis China, Anggotanya Lebih Dari 95 Juta
AS berharap, untuk melihat evolusi damai di China tetapi mereka kecewa karena Deng bukan orang yang mereka bayangkan, kata Xie.
Mereka kemudian menginginkan PKC ambruk setelah Uni Soviet runtuh pada 1991. Tetapi mereka salah lagi. Mereka, kata Xie, membuat istilah “Teori Ancaman China”. Yakni menempatkan jejaknya di Tibet dan penindasan terhadap minoritas Muslim di Xinjiang. Kenyataannya, kata Xie, PKC telah menghormati peradaban lain sejak pendiriannya.
Baca juga : Wapres Launching Vaksin Anak Di Jabar
Xie mengatakan, negara-negara Barat memusuhi China karena mereka tidak ingin melihat Beijing lebih unggul dalam ekonomi hingga teknologi. Dia memperkirakan, PKC akan terus menghadapi tantangan ekonomi, politik, diplomatik dan militer dari Barat di masa mendatang, tetapi tidak akan mundur. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya