Dark/Light Mode

Besok Sore di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Tanam Pohon, Anies dan Dubes Inggris Peringati 70 tahun hubungan diplomatik UK-RI

Sabtu, 11 Mei 2019 06:01 WIB
Dubes Inggris Moazzam Malik (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: TribunJakarta.com)
Dubes Inggris Moazzam Malik (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Foto: TribunJakarta.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tanggal 12 Mei 1937, Konsul Jenderal Inggris untuk Hindia Belanda Sir Henry Fitzmaurice menanam pohon ara di depan kantor dan kediamannya, untuk memperingati penobatan Raja George VI.

Tepat 82 tahun kemudian, Minggu 12 Mei 2019, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Duta Besar Inggris Moazzam Malik akan kembali menanam pohon yang baru, untuk menandai 70 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta.

Untuk diketahui, Musem Perumusan Naskah Proklamasi pernah digunakan sebagai rumah dan kantor Konsul Jenderal Inggris pada 1932. Setelah Pendudukan Jepang berakhir pada 1945, gedung tersebut digunakan sebagai tempat untuk pembahasan dan penyusunan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Baca juga : Yuk! Jalan-Jalan Ke Almaty, Kazakhstan

Gedung itu juga sempat menjadi Markas Besar Angkatan Darat Inggris, tempat perundingan Indonesia – Belanda, yang dimediasi Inggris pada 1945 dan 1946.

Sebelum diresmikan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi pada 1984, gedung ini adalah Kediaman Resmi Duta Besar Inggris selama lebih dari 20 tahun.

Acara penanaman pohon ini akan dihadiri oleh sejumlah pejabat pemerintah dari instansi terkait, perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, komunitas diplomatik, mahasiswa, dan media. Acara dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dengan anak-anak yatim.

Baca juga : Setahun Memimpin, Mahathir Merasa Tak Seburuk Trump

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Moazzam Malik mengatakan, Museum Perumusan Naskah Proklamasi terpilih sebagai tempat perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris, karena memiliki nilai sejarah tinggi bagi kedua bangsa.

“Gedung ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi Indonesia. Selain terletak di jantung kota Jakarta, gedung ini juga menjadi tempat dirumuskannya naskah Proklamasi, yang mengantar Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Kami bangga menjadi bagian dari sejarah penting Indonesia, karena gedung ini sempat menjadi Kantor dan Kediaman Resmi Dubes Inggris hingga tahun 1982," jelas Moazzam.

"Inggris adalah mitra dagang yang memiliki visi global. Hubungan kami dengan Indonesia sangat erat dan luas, melalui kerja sama di berbagai bidang. Mulai dari pendidikan, bisnis, perdagangan, perubahan iklim, sains, teknologi, anti korupsi, dan masih banyak bidang lainnya," sambungnya.

Baca juga : RI Garang Dalam Sidang Dewan Keamanan PBB

Moazzam meyakini, kerja sama Indonesia-Inggris akan meningkatkan kehidupan masyarakat kedua negara.

"Selama 70 tahun ke depan dan seterusnya, saya yakin kedua negara akan tetap berdiri bersama sebagai mitra dan sahabat setia. Demi menciptakan sebuah dunia yang lebih damai dan makmur," tandas Moazzam. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.