Dark/Light Mode

Banyak Pulau Di Negaranya Tenggelam Karena Perubahan Iklim

Menlu Tuvalu Pidato Pake Celana Sedengkul Di Laut

Selasa, 9 November 2021 06:30 WIB
Menteri Kehakiman, Komunikasi, dan Hubungan Luar Negeri Tuvalu Simon Kove memberikan pernyataan untuk KTT Perubahan Iklim COP26 sambil berdiri di laut, di Funafuti, Tuvalu, 5 November 2021. (Foto: Reuters).
Menteri Kehakiman, Komunikasi, dan Hubungan Luar Negeri Tuvalu Simon Kove memberikan pernyataan untuk KTT Perubahan Iklim COP26 sambil berdiri di laut, di Funafuti, Tuvalu, 5 November 2021. (Foto: Reuters).

 Sebelumnya 
Terlihat, Kofe berbicara di depan kamera. Ia berdiri di depan podium di laut. Sementara di belakangnya, ada bendera dan latar biru.

Foto itu menarik perhatian warganet, karena menggambarkan secara nyata perubahan iklim yang sedang terjadi. Negara kepulauan ini terancam tenggelam akibat krisis iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan laut.

Baca juga : Nyentrik, Menlu Tuvalu Sampaikan Pidato COP 26 Dengan Kaki Terendam Air Laut

Melalui video tersebut, Kofe juga membandingkan aksi Pemerintah Maladewa pada 2009, yang mengadakan rapat kabinet di bawah air dengan peralatan selam, demi menunjukkan betapa nyatanya bahaya naiknya permukaan laut.

Tuvalu, negara Pasifik ini tidak bisa menghadiri KTT COP26 secara langsung karena terkendala pandemi Covid-19. Hanya tiga pemimpin dari 14 negara Pasifik yang melakukan perjalanan ke Glasgow untuk berpidato.

Baca juga : Partai Gelora: Perubahan Iklim, Ancaman Terbesar Bagi Keamanan Indonesia

Pemerintah Tuvalu mengatakan, sudah 2 dari 9 pulau Tuvalu tenggelam oleh kenaikan air laut dan erosi pantai. Para ilmuwan memperkirakan, Tuvalu bisa menjadi negara tidak layak huni dalam kurun waktu 50 hingga 100 tahun ke depan. Namun, penduduk setempat khawatir, negaranya akan tenggelam lebih cepat sebelum kurun waktu 50 tahun.

Program Pembangunan PBB mengklasifikasikan Tuvalu sebagai negara miskin sumber daya atau negara kurang berkembang yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.