Dark/Light Mode

Senja Di Bumi Purworejo

Senin, 14 Februari 2022 07:40 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

 Sebelumnya 
Prabu Duryudana memerintahkan Pandita Durna dan Patih Sengkuni untuk mengusir keberadaan Bima suci dari lereng gunung Argakelasa. Sengkuni membawa pasukan Kurawa dengan persenjataan komplit untuk melawan Bima suci. Adipati Karna sebagai panglima perang Hastina ikut memperkuat operasi pengusiran Bima dari wilayah hukum Argakelasa.

Baca juga : Sisi Lain Dari Mas MG

Pasukan Kurawa dihadang oleh putra-putra Pandawa seperti Gatotkaca dan Abimanyu sebelum memasuki lereng gunung Argakelasa. Kera sakti Anoman ikut memperkuat barisan putra-putra Pandawa dalam mengamankan Bima Suci. Terjadilah pertempuran antara Kurawa dan Gatotkaca. Kurawa kocar-kacir melarikan diri. Keberadaan Bima Suci tidak bisa digoyahkan oleh pasukan Hastina.

Baca juga : Krangkeng Besi Magada

Bima Suci tidak merasa bersalah menempati Argakelasa. Kerajaan Hastina merupakan peninggalan ayahnya Prabu Pandu Dewanata. Justru yang berhak atas kerajaan Hastina adalah para satria Pandawa termasuk dirinya. Bima sengaja bertapa di lereng gunung Argakelasa untuk mengingatkan para Kurawa bahwa dirinya yang berhak atas kerajaan Hastina.

Baca juga : Pindahnya Kotaraja Alengka

“Yang benar Bima atau Kurawa, Mo?” sela Petruk, penasaran. “Di zaman politik pasca kebenaran, semua orang mengaku paling benar. Tidak ada yang mengakui kesalahan. Dan itu sangat berbahaya. Kalau semua merasa paling benar, akhirnya kisruh seperti yang terjadi di Argakelasa dan Wadas. Kebenaran hakiki Ibaratnya seperti langit senja. Senja menuju kegelapan atau senja menuju kedamaian,” sahut Semar. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.