Dark/Light Mode
Sebelumnya
“Hanya Allah SWT yang berhak menyiksa makhluknya dengan api”, demikian ungkapan kemarahan Nabi terhadap salahseorang sahabatnya yang baru saja membakar sarang semut. Pola keseimbangan ekosistem selalu mendapatkan perhatian Nabi karena menyangkut kelestarian alam semesta.
Baca juga : Bersahabat Dengan Bala`
Nabi juga menegaskan larangan mengkonsumsi makanan haram seperti daging babi, bangkai, anjing, binatang ampibi yang bisa hidup di dua jenis alam, burung yang menangkap mangsanya dengan kakinya, dan makanan lain yang diperuntukkan untuk persembahan kepada berhala. Demikian pula minuman atau berbagai konsumsi lainnya yang dominan mengandung alcohol, dan barang yang memabukkan lainnya seperti narkoba. Kesemua jenis makanan yang dilarang agama ternyata berefek buruk bagi manusia jika mengkonsumsinya.
Baca juga : Deindonesianisasi Pemahaman Agama
Nabi sangat concern terhadap keseimbangan ekosistem. Iulah sebabnya ia melarang umatnya membunuh binatang atau mencabut tanaman apapun ketika sedang menunaikan ibadah haji di Padang Arafah. Bisa dibayangkan jika semua orang bebas melakukan pembunuhan binatang di Padang Arafah yang dipadati manusia tentu akan menimbulkan pencemaran luar biasa dan lebih lanjut tentu akan menyebabkan pencemaran udara di lingkungan lautan manusia di Padang Arafah. Nabi melarang menggunakan air berlebih-lebihan.
Baca juga : Milenial: Hijrah Dari Religiousness Ke Religious -Mindedness
Untuk umat Islam, di manapun juga berada, spirit Nabi di dalam menghadapi pandemic lebih mengedepankan ketenangan. Islam melarang umatnya untuk nekad menghadapi sesuatu yang membahayakan. Allah SWT juga pernah menegaskan: Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Baqarah/2:195). Akan tetapi umat Islam juga tidak boleh didekte oleh rasa takut berlebihan sehingga terkesan lebih takut terhadap makhluk daripada Sang Khaliq. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.