Dark/Light Mode

Bagaimana Merawat Kemabruran Haji? (13)

Memuliakan Tamu

Rabu, 10 Agustus 2022 06:19 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Bahkan pernah suatu ketika Rasulullah menerima tamu tak diundang, seorang yang sudah lama dicari-cari masyarakat karena terkenal sebagai tukang onar. Salah seorang sahabat pun menghunus pedang untuk membunuh orang tersebut, namun ditahan oleh Rasulullah dan mengatakan, biarkan, dengarkan dulu maksud kedatangannya.

Sang tamu menyadari kalau dirinya seorang penjahat dan telah melakukan berbagai macam dosa dan maksiat. Ia pun menjelaskan tujuannya datang menjumpai Rasulullah. Siapa tahu di masa lalunya pernah mengerjakan suatu kebaikan maka ia akan menghibahkan kebaikan itu kepada orang yang ditunjuk Rasulullah.

Baca juga : Berbakti Kepada Orang Tua

Semua sahabat yang hadir di masjid tertegun mendengarkan penjelasan itu. Akhirnya kasus ini menyebabkan turunnya QS Hud/11:114: “Innal hasanaat yudzhibna al-sayyi’aat” (Sesungguhnya amal kebajikan itu menghapuskan dosa-dosa/perbuatan buruk).

Dalam kasus lain, ketika Rasulullah SAW sedang melayani tamu dari pembesar Quraisy, tiba-tiba datang tamu lain yang kebetulan buta (Abdullah bin Ummi Maktum), lalu Rasulullah berpaling darinya, demi menghargai pembesar Quraisy. Peristiwa ini menjadi sebab turunnya Q.S. ‘Abasa/80:1-2: “Abasa wa tawallaa, an jaa’a hul a’maa” (Dia bermuka masam dan berpaling. Karena telah datang seorang buta kepadanya”.

Baca juga : Berlomba Melakukan Kebaikan

Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, Kita selayaknya mencontoh etika dan pribadi beli terhadap tamu ini. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.