Dark/Light Mode

Menghemat Politik Identitas (16)

Konsep Ummah Mereduksi Politik Identitas

Rabu, 31 Agustus 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Jika komunitas itu mengacu kepada suku disebut qabilah (Q.S. Al-Hujurat/49:13), atau komunitas tanpa idealisme dan ideology disebut qaum (Q.S. An-Nisa’/4:89). Jenis-jenis komunitas tersebut di atas diakui keberadaannya di dalam Al-Qur’an, seperti yang bisa kita lihat di dalam ayat sebagai berikut: Q.S. Al-Hujurat/:4913: “Hai manusia, sesungguh­nya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. (Q.S. Al-Hujurat/49:13)

Baca juga : Menggagas Ushul Fikih Kebhinnekaan

Bagi dunia Arab, konsep ummah betul-betul tampil se­bagai the dream society yang mengangkat martabat bangsa Arab, sebuah bangsa yang tidak pernah diperhitungkan di dalam sepanjang sejarahnya. Mungkin ini merupakan wu­jud revolusi mental yang pernah dilakukan seorang Nabi Muhammad SAW. Bagi Nabi Muhammad sendiri, konsep ummah ini mengorbitkan namanya sebagai The top of the best di antara 100 tokoh yang pernah lahir dari perut bumi ini, menurut Michael Hart, atau The best of the best di antara 11 tokoh dunia menurut Thomas Carlile. Banyak lagi buku terakhir yang ditulis para orientalis yang memuji Nabi Muhammad SAW sebagai The Best Leader and The Best manager.

Baca juga : Tidak Boleh Menafikan Identitas Lain

Mungkin pertanyaan menarik ialah, apakah komunitas Islam Indonesia bisa disebut umat atau belum kita lihat unsur-unsur yang mempersatukan komunitas Islam di Indonesia. Dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia, secara politis belum pernah tampil sebagai pemenang di dalam pemilihan umum. Kaum nasionalis selalu lebih dominan, meskipun kaum nasionalis itu pada umumnya diisi oleh ko­munitas Islam.

Baca juga : Kebhinnekaan Adalah Rahmat

Sebagian pakar mengklaim bahwa komunitas muslim Indonesia sudah dapat disebut ummah, mengingat unsur pokok yang harus dipenuhi sebuah umat sudah leng­kap. Namun, sebagian lainnya belum bisa menyebutnya sebagai suatu umat karena ikatan-ikatan keumatan masih terkalahkan oleh ikatan-ikatan lainnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.