Dark/Light Mode
Menghemat Politik Identitas (16)
Konsep Ummah Mereduksi Politik Identitas
Sebelumnya
Jika komunitas itu mengacu kepada suku disebut qabilah (Q.S. Al-Hujurat/49:13), atau komunitas tanpa idealisme dan ideology disebut qaum (Q.S. An-Nisa’/4:89). Jenis-jenis komunitas tersebut di atas diakui keberadaannya di dalam Al-Qur’an, seperti yang bisa kita lihat di dalam ayat sebagai berikut: Q.S. Al-Hujurat/:4913: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. (Q.S. Al-Hujurat/49:13)
Baca juga : Menggagas Ushul Fikih Kebhinnekaan
Bagi dunia Arab, konsep ummah betul-betul tampil sebagai the dream society yang mengangkat martabat bangsa Arab, sebuah bangsa yang tidak pernah diperhitungkan di dalam sepanjang sejarahnya. Mungkin ini merupakan wujud revolusi mental yang pernah dilakukan seorang Nabi Muhammad SAW. Bagi Nabi Muhammad sendiri, konsep ummah ini mengorbitkan namanya sebagai The top of the best di antara 100 tokoh yang pernah lahir dari perut bumi ini, menurut Michael Hart, atau The best of the best di antara 11 tokoh dunia menurut Thomas Carlile. Banyak lagi buku terakhir yang ditulis para orientalis yang memuji Nabi Muhammad SAW sebagai The Best Leader and The Best manager.
Baca juga : Tidak Boleh Menafikan Identitas Lain
Mungkin pertanyaan menarik ialah, apakah komunitas Islam Indonesia bisa disebut umat atau belum kita lihat unsur-unsur yang mempersatukan komunitas Islam di Indonesia. Dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia, secara politis belum pernah tampil sebagai pemenang di dalam pemilihan umum. Kaum nasionalis selalu lebih dominan, meskipun kaum nasionalis itu pada umumnya diisi oleh komunitas Islam.
Baca juga : Kebhinnekaan Adalah Rahmat
Sebagian pakar mengklaim bahwa komunitas muslim Indonesia sudah dapat disebut ummah, mengingat unsur pokok yang harus dipenuhi sebuah umat sudah lengkap. Namun, sebagian lainnya belum bisa menyebutnya sebagai suatu umat karena ikatan-ikatan keumatan masih terkalahkan oleh ikatan-ikatan lainnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.