Dark/Light Mode

Moralitas Politik dalam Islam (28)

Pelajaran Politik Di Dalam Shalat Berjamaah (2)

Sabtu, 3 Desember 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Para jamaah bisa dianalogikan dengan negara, imam dapat dianalogikan dengan Kepala Negara, ma’mum dapat dianalogikan dengan rakyat, dan imamah dapat dianalogi­kan dengan konstitusi yang mengatur hak dan kewajiban para pihak. Komunitas inilah yang disebut khaira ummah (komunitas ideal) sebagaimana dilukiskan dalam ayat: Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali ‘Imran/3:110).

Baca juga : Pelajaran Politik Di Dalam Shalat Berjamaah (1)

Allah Swt menegaskan amalan shalat kita mestilah mempunyai bekas di dalam kehidupan bermasyarakat, sebagaimana dilukiskan di dalam ayat: Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. (Q.S. al-Fath/48:29). Kalangan ulama Tafsir men­jelaskan tanda-tanda bekas sujud bukanlah warna hitam di dahi, tetapi shalat yang memiliki resonansi sosial. 

Baca juga : Mengelola Fitnah (2)

Dalam hadis Nabi juga banyak ditemukan pentingnya mengambil pelajaran di dalam shalat jamaah. Nabi bah­kan mengancam orang-orang yang menghindari shalat berjamaah, khususnya mereka yang bertetanggaan dengan masjid. Ini artinya shalat berjamaah harus memiliki reso­nansi di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Semakin aktif masyarakat atau umat melaksanakan shalat berjamaah semakin ideal pula masyarakat itu.■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.