Dark/Light Mode

Renungan Spiritual Bulan Sya’ban (5)

Dari ‘Alim Ke ‘Arif

Minggu, 5 Maret 2023 06:12 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Kealiman dapat diperoleh melalui ijtihad dengan mengerahkan energi akal pikiran,sedangkan kearifan diperoleh melalui mujahadah dengan mengerahkan energi batin. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode yang pertama disebut ilmu ('ilmun), sedangkan pengetahuan yang diperoleh melalui metodologi yang kedua disebut makrifat (ma'rifah).

Idealnya seorang muslim atau muslimah, ilmu dan ma'rifah menyatu secara utuh di dalam dirinya, seperti diisyartkan dalam ayat yang pertama kali turun di dalam Al-Qur'an: Iqra' bi ismi Rabbik (Becalah dengan membaca nama Tuhanmu). Iqra' symbol ilmu dan bismi Rabbik menjadi symbo lma'rifah.

Baca juga : Dari al-Taibin Ke al-Tawwabin (4)

Dalam Al-Qur'an, kemampuan yang dapat dicakup oleh ilmu amat terbatas, seperti kata Al-Qur'an: Wama utitum minal 'ilmi illa qalil (Kami tidak memberikan ilmu kepada kalian melainkan hanya sedikit). Sedangkan yang biasa disepadankan dengan ma'rifah ialah hikmah yaitu sesuatu yang unlimited, tanpa batas, sebagai mana dikatakan dalam Al-Qur'an: Yu'til hikmah man yasya', wa man yutal hikmah faqad utiya khairan katsir (Hikmah itu diberikan kepada siapa yang dikehendaki (oleh Allah), barang siapa yang mendapatkan hikmah itu maka akan diberikan kebaikan yang lebih banyak).

Idealnya untuk seorang muslim, harus memiliki kedua-duanya,ilmu dan makrifah.Keilmuan akan banyakmembantu kita untuk memberikan kemudahan-kemudahan duniawi,sedangkan makrifah akan banyak membantu kita untuk memberikan kemudahan ukhrawi.

Baca juga : Dari al-Taibin Ke al-Tawwabin (2)

Ilmu banyak menolong kita untuk sukses menjadi khalifah dibumi,sedangkan makrifah banyak menolong kita untuk sukses menjadi hamba/ábid.

Khalifah dan hamba kedua-duanya menjadi tanggung jawab manusia, seperti kata Al-Qur'an: "Kami tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah kepadaku". "Sesungguhnya kami menciptakan (Adam dan anak cucunya) sebagai khalifah (di muka bumi)".

Baca juga : Dari al-Taibin Ke al-Tawwabin (1)

Manusia paripurna atau insan kamil, ialah manusia yang menyandingkan keberhasilannya sebagai khalifah dan sebagai hamba. Hubungan horizontal (hablun minannas) dengan sesama makhluk idealnya berbanding lurus dengan hubungan vertikal (hablum minallah).

Semoga Allah SWT menuntun kita untuk memiliki kedua-duanya, ilmu amaliah dan amaliah yang ilmiah.'alim sekaligus 'arif karena memiliki ilmu dan makrifah. Kita berharap generasi masa depan bangsa Indonesia adalah generasi yang berkepribadian utuh.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.