Dark/Light Mode
Sebelumnya
Seorang sahabat dekat saya bertanya: Kenapa Jokowi yang menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden berdasarkan hasil Musyawarah Rakyat? Di mana aspek pemilunya kalau begitu?
Sebelumnya, beberapa ketua umum partai politik mengatakan dengan tegas: Berdasarkan AD/ART, ketua umum partai diberikan mandat penuh untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres nanti. Prabowo pernah mengatakan: partai saya menetapkan saya sebagai calon presiden, bukan calon wakil presiden.
Baca juga : Mungkinkah Anies Kesulitan Dapat Tiket Capres?
“Maka, jika saya berduet dengan Muhaimin Iskandar, tentu saya yang capres, Imin yang Wapres.” Pernyataan Imin bernada sama: para kiai kondang di mana-mana minta saya calon presiden. Maka, Ibu Megawati Soekarnoputri, Muhaimin Iskandar, Prabowo, semua mengatakan hal yang sama. Kenapa sekarang kewenangan itu tiba-tiba bergeser ke Presiden Jokowi?
Pada Orde Lama, Presiden Soekarno menjadi pemimpin kita yang luar biasa kekuasaannya: disebut Presiden/Pemimpin Besar/Panglima Tertinggi/Ketua Umum Front Nasional. Begitu hebat popularitas dan kekuasaannya, akhirnya MPR (S) menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup; tidak ada pemilu.
Baca juga : Nasib Prabowo Setelah Ganjar Capres PDIP
Kekuasaan Soekarno runtuh pasca tragedi G30S/PKI pada 1965. Setahun kemudian Jenderal Soeharto ditetapkan oleh MPR (S) sebagai Pejabat Presiden menggantikan Soekarno. Setahun kemudian, Pak Harto dikukuhkan sebagai Presiden RI oleh lembaga tertinggi negara kita, MPR (S).
Demokrasi Ketika itu disebut Demokrasi (terpimpin), demokrasi yang dilaksanakan berdasarkan arahan/pimpinan Presiden Soekarno/Pemimpin Besar/Panglima Tertingg, terutama Manipol-Usdek.
Baca juga : Tunjukkan Kedigdayaan TNI Di Papua
Setelah kekuasaan Soekarno tumbang, digantikan oleh Jenderal Soeharto, Demokrasi pun diubah jadi Demokrasi Pancasila, demokrasi berdasarkan Pancasila. Apa itu? Jawab Harmoko, Menteri Penerangan waktu itu: demokrasi yang berdasarkan butir-butir Pancasila, titik.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.