Dark/Light Mode

Reaktualisasi Tahun Baru Hijriyah (9)

Tak Terlalu Jauh Maknai Hijrah (2)

Jumat, 13 September 2019 07:07 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Mereka sangat kokoh dan tegas menegakkan Islam dan menyerukan kepada para pengikutnya dengan memajang ayat: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.

Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Al-Syura/42:13).

Adapun jihad merupakan langkah lanjutan dari hijrah, yaitu berjuang sekuat tenaga dan daya untuk menegakkan kalimat Allah.

Baca juga : Tak Terlalu Jauh Maknai Hijrah (1)

Mereka sering mengumandangkan beberapa ayat jihad, antara lain: Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (QS. At-Taubah/9:33).

Ia menyerukan para pengikutnya agar berjuang sampai darah penghabisan, karena mereka tidak mau mati sebelum dalam keadaan muslim di Negara Islam, dengan mengutip ayat: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali ‘Imran/3:102).

Kelompok radikal menganggap hijrah sebagai bagian dari iman dengan mendasarkan padangannya pada ayat: Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (Q.S. al-Taubah/9:20).

Baca juga : Dari Islam Arab ke Islam Nusantara

Mereka juga menganggap hjirah sebagai jual beli dengan Allah SWT dengan mendasarkan pemahamannya pada ayat: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an.

Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At-Taubah/9:111).

Baca juga : Jazirah Arab dalam Proto Islam (1)

Pemahaman sejumlah ayat dari KR terlalu subyektif dan ayat-ayat itu dilepaskan dari konteksnya. Padahal, seperti umum diketahui oleh umat Islam, tidak boleh melepaskan pemahaman ayat dari konteks.

Karena itu riwayat sabab nuzul harus dianggap bagian yang tak terpisahkan di dalam memahami sebuah ayat. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.