Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (75)

Nabi Sebagai Pengamat Sekaligus Politikus

Selasa, 15 Agustus 2023 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Kapasitas Nabi sebagai Kepala Negara atau pemimpin bangsa Madinah faham betul karakter kedua negeri yang mengapit jazirah Arab ini. Nabi memahami kelemahan dan kelebihan kedua negeri tersebut. Nabi memanfaatkan kelemahan kedua negeri itu untuk selanjutnya ditaklukkan tanpa harus menelan banyak korban. Bahkan keduanya takluk dengan jalan damai.

Baca juga : Hidup-Matinya Sebuah Rezim dalam Al-Quran

Nabi menjalin komunikasi dan diplomasi dengan kedua negeri itu melalui tukar menukar diplomat dan terkadang melalui surat menyurat. Raja-raja di kawasan timur-tengah seperti Afrika dan Eropa dikirim utusan untuk saling kerjasama ekonomi dan peradaban. Demikian pula di Kawasan Timur seperti Persia bahkan sampai ke China, Nabi mengutus utusan dagang, hingga Saad ibn Abi Waqqas meninggal di China. Nabi juga menganjurkan untuk menuntut ilmu sampai ke tanah China, paling timur.

Baca juga : Fikih Siyasah Kebhinnekaan (4)

Kapasitas Nabi sebagai diplomat ulung ditambah dengan kekuatan ajaran Islam yang diembannya membuat dunia Islam semakin cepat dikenal bahkan dianut oleh Kawasan Timur dan Barat. Menurut Michael Hart, dalam buku legendarisnya, di antara 100 tokoh yang pernah lahir di muka bumi ini, Nabi Muhammad yang paling hebat. Tidak pernah ada orang yang mampu menyaksikan ajaran yang dibawanya dianut oleh lebih dari separoh belahan dunia selain Nabi Muhammad, kata dia. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.