Dark/Light Mode

Teologi Lingkungan Hidup (40)

Asal Usul Alam Semesta Menurut Stephen Hawking

Rabu, 25 Oktober 2023 06:10 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Stephen William Hawking (1942-2018) seorang fisikawan fenomenal abad ini yang menyentak dunia dengan karya-karya akademiknya. Ia pernah mengepalai satu lembaga akademik bergengsi yaitu Centre for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge. Ia melahirkan banyak sekali karya, dan di antara karyanya ialah Black Holes in General Relativity, A Brief History of Time, Black Holes and Baby Universes and Other Essays, dan banyak lagi yang lain. Belum termasuk jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh berbagai universitas terkemuka dunia.

Baca juga : Asal Usul Alam Semesta: Uap (2)

Hawking adalah orang pertama yang memaparkan teori kosmologi yang dijelaskan dengan menggabungkan teori relativitas umum dan mekanika kuantum. Ia adalah pendukung interpretasi multidunia teori mekanika kuantum. Di antara pendapatnya yang amat terkenal ialah penjelasan lebih detail tentang teori dentuman awal (bigbang). Menurutnya, alam ini tercipta karena adanya dentuman awal yang amat dahsyat dari satu massa yang amat besar dan panjang. Setelah kejadian itu partikel-partikel pecahannya berserakan dan menjauhi pusat ledakan. Pecahan-pecahan itu kemudian menjadi galaksi setelah melewati proses miliaran tahun lamanya. Pendapat Hawking ini mengingatkan kita pada pendapat kalangan teolog yang mengatakan hal yang serupa yang disebutnya dengan alsyajarah al-baidha', yakni rangkaian planet tercipta pasca dentuman awal.

Baca juga : Asal Usul Alam Semesta: Uap (1)

Planet-planet itu kemudian mengalami pembengkakan atau pembesaran (expanding universe) begitu cepat kemudian perlahan-lahan melambat.

Baca juga : Asal Usul Alam Semesta: Air (1)

Temuan Hawking ini terus dikembangkan dan terutama dibantu oleh Gary Gibbons yang kemudian mengadakan Nuffield Workshop selama tiga pekan pada musim panas 1982 dengan topik "The Very Early Universe" di Universitas Cambridge. Hawking juga melakukan penelitian teori kuantum baru terhadap asal usul alam semesta. Dalam konferensi di Vatikan tahun 1981, hasilnya dipaparkan yang initinya cukup mengagetkan dunia fisika. Ia menunjukkan bahwa alam semesta mungkin tidak ada batas atau awal atau akhir. Ia kemudian mengembangkan penelitian ini bersama Jim Hartle.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.