Dark/Light Mode

Pagi Ini, 55 Tahun Yang Lalu

Kamis, 1 Oktober 2020 07:59 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Inilah sejumlah pertanyaan sentral yang sampai hari ini, setelah 55 tahun berlalu, belum juga terjawab secara utuh dan terang benderang!

Setiap kali kita mencoba menjawab atau membedah peristiwa G30S/ PKI, anak-anak bangsa Indonesia SELALU berdebat sengit hingga ”nyaris berkelahi” tanpa berkesudahan. Masing-masing mempertahankan argumentasinya. Syahdan, misteri G30S/PKI, tampaknya, tidak bakal terungkap secara benar. (Istilah Gerakan 30 September memang harus ditambahkan/ PKI). Adalah sangat naif kalau kita tidak mengakui G30S memang dilancarkan oleh PKI berdasarkan dokumen-dokumen yang faktual.

Baca juga : Skandal Pinangki Dan Mimpi Ketemu Pak Ali Said

Kenapa terjadi perbedaan pandangan yang tajam antara kelompok-kelompok di negara kita tentang G30S/PKI.

Hal ini terkait dengan persepsi atau paradigma siapa yang meneropong tragedi berdarah ini. Bagi kelompok yang anti militer, khususnya anti Soeharto, tragedi ini diciptakan seolah-olah oleh militer khususnya Angkatan Darat, PKI yang menjadi korban. Sebaliknya orang-orang yang anti komunis yakin sekali bahwa G30S memang dilancarkan oleh PKI untuk menghantam Angkatan Darat, sekaligus menguasai/menjatuhkan pemerintahan Soekarno.

Baca juga : Kontroversi `Pasukan Rajawali`

Meneropong dan menganalisis G30S/PKI harus dibarengi dengan pemahaman situasi dalam negeri maupun situasi internasional pada saat itu yang ditandai oleh perang dingin yang sengit antara blok Barat dan blok Timur.

Soekarno adalah sosok pemimpin yang anti Nekolim, sehingga dibenci oleh negara-negara barat. Soekarno lolos dari beberapa kali percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Sikapnya yang anti blok barat kadang menimbulkan pandangan sempit bahwa Soekarno pemimpin yang kekiri-kirian. Bahkan ada tudingan yang jelas-jelas tidak benar bahwa Soekarno adalah komunis! Di dalam negeri, beberapa pidato Soekarno memberikan indikasi beliau dekat dengan PKI, terutama terkait dengan sikapnya yang sangat mendukung Nasakom. Padahal wacana Nasakom itu menunjukkan kecintaan Soekarno terhadap persatuan bangsa Indonesia.

Baca juga : Pinangki, Sosok Yang Merontokkan Citra Kejaksaan!

Di sisi lain, Angkatan Darat sejak awal menunjukkan sikap curiganya terhadap PKI, karena sikap PKI yang dinilai melakukan 2 kali pemberontakan, yang terakhir pemberontakan Madiun pada tahun 1948. Peristiwa-peristiwa ini membuat Angkatan Darat curiga bahwa PKI kemungkinan akan melancarkan pemberontakan lagi untuk menjatuhkan pemerintahan Soekarno.

Dalam situasi saling mencurigai ini kedua belah pihak boleh jadi terjebak oleh intervensi terselubung negara-negara asing tertentu yang melancarkan perang urat syaraf sengit untuk mengadu domba dua kekuatan besar ini. PKI curiga Angkatan Darat akan melancarkan kudeta, Angkatan Darat pun mempunyai prasangka buruk yang sama. G30S/PKI tampaknya keberhasilan Angkatan Darat menjebak PKI dalam perangkap gerakan bersenjata untuk menjatuhkan pemerintahan Soekarno.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.