Dark/Light Mode

Mahasiswa Asing Antusias Icip-icip Kopi Di Tribun Yogya

Senin, 10 Oktober 2022 07:10 WIB
Komunitas Kopi Nusantara dan Institut Alam Bahasa menggelar coffee cupping dan tasting di Yogyakarta, Sabtu,  8 Oktober 2022. (Foto Ist)
Komunitas Kopi Nusantara dan Institut Alam Bahasa menggelar coffee cupping dan tasting di Yogyakarta, Sabtu, 8 Oktober 2022. (Foto Ist)

 Sebelumnya 
Ruth Isabella dari Lembaga Alam Bahasa menyampaikan penghargaannya atas dundangnya para mahasiswa asing yang berada di bawah pembinaannya. Disampaikan bahwa mahasiswanya yang khusus mempelajari bahasa juga mendapatkan pengetahuan tentang kopi nusantara.

Acara pencicipan kopi dipimpinAgus Prasetyo, Q Grader yang telah beberapa kali mengikut festival kopi spesialti internasional. Menurut Agus, coffee cupping adalah proses mengobservasi rasa sebelum kopi itu tiba dalam cangkir para penikmat kopi.

Baca juga : Yang Mulia Jadi Yang Terhina

Dalam coffee cupping prosesnya terjadi di dua tempat, yaitu di mulut dan di hidung. Bagian pertama dari proses pencicipan (cupping) adalah di dalam lidah, di sini orang akan merasakan karakteristik-karakteristik dasar dari kopi seperti acidity (karakter asam), sweetness (karakter manis), bitterness (karakter pahit), saltiness (karakter asin—jika ada), dan savories atau rasa intinya.

Proses standar dari coffee cupping dimulai dengan mengendusnya dalam, lalu menyeruputnya dengan kuat sehingga kopi yang disesap itu bisa “terlempar” ke seluruh langit-langit mulut.

Baca juga : Ratusan Orang Antusias Ikut Lomba 17 Agustusan Di Istanbul

Dalam proses pencicipan kopi tersebut, beberapa peserta mencoba langsung kopi yang dihidangkan Agus. Mereka menyatakan ketertarikannya untuk mencoba sendiri setelah pertemuan.

Peserta lainnya seperti Bynes Liauw Wei Jie (Singapura) dan Tolga Satilmis (Turki) berpendapat bahwa bahwa Indonesia memiliki indikasi geografis terbanyak di dunia. Untuk itu Indonesia layak mendapat apresiasi dan perlakuan yang adil dalam perdagangan internasional untuk kopi.

Baca juga : Jumlah Mahasiswa Asing PresUniv Paling Banyak Di Indonesia

Diakhir acara, semua peserta menyampaikan komitmennya untuk meneruskan ”message” dari Yogyakarta bahwa masalah kopi bukan sekedar ekonomi, tetapi juga warisan (heritage) kebudayaan yang perlu diperjuangkan di tingkat internasional. Disamping itu, edukasi tentang kopi termasuk sertifikasi juga perlu mendapatkan perhatian dari semua pemangku kepentingan.***

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.