Dark/Light Mode

16 Dokter Layangkan Petisi Minta Proyek Ditunda

Sumur Resapan Rawan Jadi Sarang Nyamuk Tuh

Selasa, 7 Desember 2021 06:45 WIB
Pekerja menyelesaikan pembuatan sumur resapan di kawasan Tebet, Jakarta. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Pekerja menyelesaikan pembuatan sumur resapan di kawasan Tebet, Jakarta. (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

 Sebelumnya 
“Kemungkinan besar pembaca punya keluarga, teman, atau tetangga yang sudah kena, atau mati. Kalaupun tidak mati, penderitaan akibat penyakit ini dapat sangat berat,” katanya.

Para dokter mengingatkan serangan DBD bisa menimbulkan kematian.

Baca juga : Bhayangkara Vs Persipura, Munster Nggak Berani Remehkan Mutiara Hitam

“Kami para dokter senior alumni FK UI meminta agar program pengendalian banjir dengan model yang sekarang ini ditunda dulu. Hentikan segera sebelum DBD membunuh banyak anak dan orang dewasa di Jakarta,” pintanya.

Dijelaskannya, nyamuk DBD biasa bersarang di tempat bening. Waktu hujan, air yang masuk ke sumur resapan mungkin air keruh. Tapi kalau hari-hari berikutnya tidak hujan, kotoran mengendap, air akan menjadi bening, dan ada kemungkinan nyamuk mau bersarang.

Baca juga : Tahun Depan, Tak Ada Proyek Sumur Resapan Di Jakarta

Para dokter senior mengakui pandangan mereka sampaikan berdasarkan asumsi. Tapi, semua memiliki dasar alasan yang kuat.

“Kami tidak pernah membaca penelitian dampak kesehatan program sumur resapan di media. Jadi, mungkin Pemprov DKI juga memulai program ini (sumur resapan) dengan asumsi saja,” tandas petisi tersebut.

Baca juga : PJR Ringkus Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Mereka meminta Pemprov DKI Jakarta mensurvei vektor nyamuk pada sumur resapan. Yakni, survei telur, survei larva, dan survei nyamuk.

Agar hasilnya lebih akurat, dapat dilakukan surveilans kasus DBD pada masyarakat setelah semua sumur selesai dibuat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.