Dark/Light Mode

Dibanderol Cuma Rp 10 Ribu Per Tray

DKI Jual Telur Murah Buat Penerima Bansos

Minggu, 28 Agustus 2022 07:30 WIB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya menyediakan telur murah khusus warga penerima bantuan sosial (bansos). (Foto: Dok. Food Station Tjipinang Jaya).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya menyediakan telur murah khusus warga penerima bantuan sosial (bansos). (Foto: Dok. Food Station Tjipinang Jaya).

 Sebelumnya 
Cari Solusi

Pemprov DKI Jakarta bakal mencari solusi terkait tingginya harga telur ayam beberapa pekan terakhir. Melihat laman resmi infopangan.jakarta.go.id, harga telur ayam ras di sejumlah pasar tembus di atas Rp 30 ribu per kg.

Insya Allah ini akan kita upayakan untuk cari solusi yang terbaik agar semua kebutuhan pangan tidak hanya tersedia, tapi terjangkau,” ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, di Jakarta, kemarin.

Riza menuturkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya menstabilkan harga telur ayam dan memastikan pasokan terkendali terutama untuk wilayah DKI Jakarta.

Baca juga : Ah, Yang Bener Nih, Masa Bansos Busuk

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (Kadis KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati menyebut, harga telur ayam naik secara signifikan pada minggu ketiga Agustus 2022.

Dibeberkan Suharini, kenaikan harga itu dimulai sejak 13 Agustus 2022 hingga saat ini. Meski begitu, dia bilang pasokan telur ayam ke Jakarta sampai saat ini tidak ada kendala.

Menurut dia, penyebab kenaikan harga telur ayam akibat meningkatnya permintaan.

Selain itu, akibat kenaikan harga pakan ayam secara signifikan. Untuk menjaga keseimbangan permintaan dan produksi telur, peternak mengurangi populasi bibit ayam hingga 30 persen.

Baca juga : 1 Dolar Rp15 Ribu, Sri Mulyani Nggak Panik

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, meroketnya harga telur ayam karena kenaikan biaya produksi di tingkat peternak ayam. Hal ini membuat harga telur ikut melonjak.

NFA sudah berkoordinasi dengan para peternak ayam untuk berusaha menurunkan harga telur ayam ke level normal.

“Terdapat perubahan struktur biaya seperti biaya pakan dan biaya angkut. Hal tersebut tentunya berdampak pada perubahan harga telur,” kata Arief dalam keterangannya, Jumat (26/8).

Untuk mengatasi lonjakan harga telur ayam, NFA akan menggandeng Kemendag dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan operasi pasar jika harga telur tidak kunjung turun di bawah Rp 30 ribu per kg.

Baca juga : Tak Cuma Riau, Ribuan Paket Sembako Kapolri Juga Disalurkan Buat Buruh Sumsel

“Sudah bertemu pihak Kementan sepakat akan melakukan langkah-langkah stabilisasi di antaranya Operasi Pasar,” imbuhnya.

NFA telah merumuskan langkah penguatan sektor perunggasan secara berkelanjutan pada beberapa minggu terakhir. Di antaranya, melalui penyusunan rancangan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) yang telah dibahas bersama seluruh stakeholder perunggasan nasional.

“Karena HAP ini tidak dijalankan maka kami akan lakukan Operasi Pasar,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.