Dark/Light Mode

Banyak Anak Bermain Di Taman Tanpa Masker

Protokol Kesehatan Dicuekin, Gimana Corona Nggak Nambah

Minggu, 28 Juni 2020 08:04 WIB
Ilustrasi anak bermain di ruang terbuka hijau. Foto diambil sebelum masa pandemi. (Foto: Pemprov DKI)
Ilustrasi anak bermain di ruang terbuka hijau. Foto diambil sebelum masa pandemi. (Foto: Pemprov DKI)

 Sebelumnya 
Sejumlah fasilitas di taman masih ditutup untuk umum, seperti rumah pohon dan ayunan. Wahana permainan anak ini dibatasi dengan tanda tali. Ada juga taman yang masih tertutup hingga sekarang. Seperti Taman Menteng, Jakarta Pusat. 

Taman tutup ditandai dengan tali tambang, kayu, dan bambu. Area bermain anak dan lapangan olahraga juga ditutup dengan garis pembatas. Taman Kodok di samping Taman Menteng, juga masih ditutup. 

Petugas keamanan nampak berkeliaran di area taman. Begitu juga di Taman Suropati, Jakarta Pusat, area taman masih dibatasi pakai tali. 

Hanya saja, di sini, masih nampak sejumlah warga duduk di trotoar sekadar melepas lelah. Ada juga penjual kopi keliling dengan sepeda yang mutar-mutar di taman ini. Di sini tak terlihat kerumunan. 

Dibuka Sejak 13 Juni 

Baca juga : Ridwan Kamil Tinjau Penerapan Protokol Kesehatan Di Pesantren

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta membuka taman dan RTHsejak Sabtu (13/6) lalu.

Pembukaan ini sesuai aturan PSBB transisi, yang tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Nomor 111 Tahun 2020.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengungkapkan, jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas taman dan RTH. Warga wajib memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekitardua meter dan tidak berkunjung dengan kondisi sakit atau suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat celcius. 

Selain itu, orang tua lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun, dan anak di bawah 9 tahun tidak diperkenankan berkunjung ke taman dan RTH. Larangan itu juga berlaku pada pengidap penyakit bawaan, seperti diabetes hingga gagal ginjal. 

Suzi menyebutkan, pembukaan taman pada pekan kedua PSBB transisi ini hanya sebagian saja. Taman yang berada di zona merah masih tetap ditutup. 

Baca juga : AP I Pastikan Wisatawan Aman Bepergian Dengan Pesawat

“Pembukaan taman akan dilakukan evaluasi. Apabila keadaan menjadi lebih baik, akan dilakukan pembukaan.Tetapi, bila keadaan memburuk, RTH dapat ditutup kembali,” terangnya. 

Melepas Stres 

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, memiliki sejumlah catatan terkait pembukaan taman saat PSBB transisi. 

Disebutkannya, taman memegang peranan penting dan menjadi bagian dari infrastruktur kesehatan masyarakat. 

Berdasarkan Survei National Recreation and Park Association, April lalu, taman penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik selama pandemi Covid-19. Sebanyak 83 persen orang dewasa, orang tua (68 persen), dan bukan orang tua (56 persen) memilih ke taman selama pandemi. 

Baca juga : Mahfud MD: Terapkan Protokol Kesehatan Bagian dari Takwa

“Masyarakat memilih berolahraga di taman, melepas stres, dan menjaga kesehatan selama krisis, baik berjalan kaki, jogging, dan bersepeda dengan tetap menjaga jarak fisik,” kata Nirwono kepada Rakyat Merdeka. 

Di Jepang, taman merupakan satu-satunya tempat yang tidak tutup selama masa keadaan darurat di Tokyo. Pemilik hoikuen, tempat penitipan anak di sana, tidak meliburkan usahanya karena para orang tua tetap bekerja dan tidak memiliki kesempatan untuk mengurus anak-anak. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.