Dark/Light Mode

Pembangunan Belum Kelar, Sudah Dipake Jualan

Duh, Pasar Timbar Bahayakan Pedagang dan Pembeli

Kamis, 3 September 2020 06:11 WIB
Kondisi Pasar Timbul Barat, Tomang yang masih dalam proses renovasi. (Foto : Istimewa)
Kondisi Pasar Timbul Barat, Tomang yang masih dalam proses renovasi. (Foto : Istimewa)

 Sebelumnya 
Proses Pindah Pedagang

Hingga kini proses pemindahan pedagang eks TPS masuk ke dalam proyek Pasar Timbar dilakukan Perumda Pasar Jaya. Kepala Pasar Timbar, Suhendi menyebutkan, jumlah pedagang yang akan pindah ini mencapai 114 orang.

“Waktu di TPS itu, jumlah tempat usaha mencapai 190 unit, karena satu pedagang bisa punya lebih dari satu tempat usaha. Ada yang punya dua dan tiga tempat usaha,” ungkap Suhendi.

Dia mengakui, sudah ada sebagian pedagang yang masuk pasar. Ini sifatnya darurat karena di TPS tidak bisa berjualan karena kebakaran tersebut.

Baca juga : Usulan Ngaco, Jalur Sepeda Di Tol Bahayakan Pegowes

“Sekarang ini pedagang masuk ke dalam proyek Pasar Timbar karena darurat saja sifatnya. Intinya, supaya para pedagang bisa tetap berjualan,” tandasnya.

Mengenai siapa yang bertanggung jawab jika para pedagang dan pembeli mengalami kecelakaan akibat proyek itu, Suhendi tak bisa menjawabnya. “Itu kebijakan pusat. Di sini saya hanya menjalankan tugas. Sampai sekarang, tidak ada iuran yang dikenakan kepada para pedagang yang berjualan di dalam Pasar Timbar,” terangnya.

Pedagang Khawatir

Seorang pedagang pakaian, Andi, mengaku agak khawatir dengan bangunan yang ada. Makanya, dia menjajakan dagangannya di emperan bagian depan pasar. Andi mengaku sudah berjualan di Pasar Timbar sejak 20 tahun lalu.

Baca juga : Perusahaan Diimbau Beri Data Pekerja Yang Valid

Berdasarkan undian nomor, dia mendapat kios atau los untuk jualan di bagian dalam Pasar Timbar. “Selain khawatir, belum ada fasilitas untuk menutupi kios. Kan butuh modal sendiri buat nutup, butuh rolling door. Akhirnya saya jualan di emperan depan,” jelasnya.

Sejauh ini, lanjut Andi, memang belum ada iuran atau biaya yang dikenakan setelah pindah ke dalam pasar. Kebijakan ini berlaku hingga tiga bulan ke depan. “Waktu masih di tempat pe- nampungan sementara Pasar Timbar, pedagang dipungut iuran. Sekitar Rp 125 ribu,” sebutnya.

Pengurus Koperasi Pasar (Kopas) di Pasar Timbar, Ujang, akhirnya membiayai sendiri untuk melengkapi keamanan los. Untuk layak ditempati, dia harus keluar modal untuk membeli besi dan triplek.

“Saya habis Rp 3,5 juta. Janjinya akan diganti. Tapi, enggak tahu, bener apa enggak nanti akan diganti. Katanya para pedagang juga dijanjikan mendapat ganti rugi barang-barang jualan mereka yang terbakar. Sampai sekarang kami masih nunggu juga,” ujar Pakde, sapaan akrab Ujang yang berjualan bumbu- bumbu dapur ini.

Baca juga : Penembakan Bos Pelayaran Di Kelapa Gading Didalangi Karyawannya

Pakde yang mengaku sudah lebih dari 40 tahun berdagang di Pasar Timbar ini, mengaku kecewa dengan Perumda Pasar Jaya. “Saya kira, kebakaran terjadi karena PD Pasar Jaya kelamaan membangun Pasar Timbar. Hampir enam tahun nggak jadi-jadi. Tempat penampungan sementara nggak layak juga. Sudah berkali- kali lapor. Triplek-triplek banyak yang udah lembek. Dulu, juga pernah kebanjiran,” ungkapnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.