Dark/Light Mode

Kebut Proses Lelang

Pemprov DKI Patok Miliki 4 Pembangkit Listrik Sampah

Minggu, 2 Mei 2021 06:05 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi. (Foto: ANTARA)
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi. (Foto: ANTARA)

 Sebelumnya 
“Setelah penetapan mitra, awal tahun 2022 kita harapkan sudah bisa melakukan ground breaking,” tandasnya.

Kurangi Beban Bantar Gebang

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta, Syaripudin berharap, ITF bisa mengurangi volume sampah dengan pengolahan berbasis teknologi tepat guna, teruji, dan ramah lingkungan. ITF itu akan menghasilkan energi terbaru yang memiliki kemanfaatan umum atau nilai tambah. Menurutnya, Pemprov DKI akan membangun 4 ITF. Yakni ITF Sunter (berdasarkan Peraturan Gubernur/Pergub Nomor 33/2018) dengan penugasannya diserahkan kepada PT Jakpro. Kemudian, ITF Wilayah Layanan Barat (berdasarkan Pergub 65/2019) dengan penugasannya kepada PT Jakpro. Dan, ITF Wilayah Layanan Timur dan Selatan (berdasarkan Pergub 71/2020) dengan penugasannya kepada Perumda Sarana Jaya.

Baca juga : Anies Perkuat Kerja Sama Antar Daerah

Lebih rinci, papar Syariudin, untuk pembangunan ITF Wilayah Layanan Barat, PT Jakpro bekerja sama dengan konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA)-PT Indoplas Karya Energi (Indoplas). ITF ini, rencananya bisa mengelola 2.000 ton sampah per hari dengan efisiensi mencapai 80 persen.

“Proses pemilihan mitra ini sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur, terbuka dan transparan karena dipublikasikan di media massa,” tuturnya.

Sedangkan untuk ITF di Wilayah Layanan Timur dan Selatan, diperkirakan mampu mereduksi sampah sebanyak 70-90 persen. Dan, Untuk ITF Sunter sebagai pusatnya akan mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari.

Baca juga : Oh... Ternyata Ini Alasan Pemprov DKI Jakarta Larang Warganya Mudik

“Semua fasilitas pengelolaan sampah tersebut dapat memini­malkan ketergantungan terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di luar daerah.

Selain itu, proyek ini juga mampu menjadi salah satu upaya untuk memanfaatkan sampah menjadi listrik,” jelas dia.

Sebagai informasi, jumlah sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang per harinya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas LH, pada 2014, sampah yang masuk sebanyak 5.665 ton sampah/hari.

Baca juga : Peran Perempuan Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Kemudian pada 2015 sebanyak 6.419 ton sampah/hari. Tahun 2016 sebanyak 6.562 ton sampah/hari, tahun 2017 sebanyak 6.875 ton sampah/hari, tahun 2018 sebanyak 7.453 ton sampah/hari, tahun 2019 sebanyak 7.702 ton sampah/hari, dan 2020 sebanyak 7.424 ton sampah/hari.

Untuk komposisi sampah DKI Jakarta didominasi secara berturut-turut oleh sisa makanan sebanyak 53 persen, plastik 9 persen, residu 8 persen, kertas 7 persen, dan lain-lain. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.