Dark/Light Mode

Terkuak Saat KPK Lakukan OTT

Hah! Ada Penjara Manusia Di Rumah Bupati Langkat

Selasa, 25 Januari 2022 07:25 WIB
Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022). (Foto: Tedy Kroen/RM.id)
Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022). (Foto: Tedy Kroen/RM.id)

 Sebelumnya 
“Saya tanya ke anggota di lapangan kenapa kok ada memar, itu akibat dari karena biasanya dia melawan dan orangnya juga sedang tak sadar juga. Kita periksa masih tes urinenya, masih positif,” kata mantan Direktur Penyidikan KPK itu.

Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah mencurigai Terbit memberlakukan perbudakan modern. Kerangkeng itu berada di lahan belakang rumah Terbit.

Terdiri dari dua sel yang terbuat dari besi dan cukup untuk menampung 40 orang. Pintu keluar masuknya, dilengkapi dengan gembok agar mereka tidak bebas beraktifitas.

Baca juga : Kakak Kandung Bupati Langkat Bungkam Soal Kerangkeng Manusia Di Rumah Adiknya

“Kerangkeng penjara itu digunakan untuk menampung pekerja mereka setelah mereka bekerja. Dijadikan kerangkeng untuk para pekerja sawit di ladangnya,” kata Anis.

Akses komunikasi para pekerja di dalam kerangkeng itu juga terbatas. Mereka hanya diberi makan dua kali dalam sehari dan selama bekerja tidak pernah menerima gaji.

Anis menyebut beberapa di antara mereka ada yang mengalami kekerasan fisik ketika berada di dalam kerangkeng.

Baca juga : Ada 40 Pekerja Sawit Yang Diduga Disiksa Dalam Kerangkeng Bupati Langkat

Dia pun berharap, kasus dugaan korupsi yang menjerat Terbit bisa menjadi pintu masuk polisi untuk mengungkap dugaan tindak pidana lainnya.

“Salah satunya, dugaan perbudakan modern terhadap pekerja perkebunan sawit,” tuding Anis.

Anis menilai bahwa situasi ini jelas bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM), prinsip-prinsip pekerjaan layak yang berbasis HAM dan prinsip anti penyiksaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.