Dark/Light Mode

Pemerintah Longgarkan Aktivitas

Hati-hati, Virus Tidak Melemah Jangan Sampai Kita Yang Rugi

Rabu, 9 Maret 2022 08:00 WIB
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman. (Foto: Istimewa).
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Di saat bersamaan, kata dia, Pemerintah harus memperkuat surveilans bagi masyarakat. Meski kebijakan penghapusan tes PCR maupun antigen bagi perjalanan domestik diterapkan, surveilans harus tetap dijalankan untuk melihat situasi penularan Covid-19.

“Prinsipnya harus ada penguatan di aspek lain, ketika bepergian tidak pakai tes harus ada penguatan surveilans,” tutup Dicky.

Sebelumnya, Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru terkait perjalanan di tengah pandemi Covid-19. Di antaranya, tidak lagi menerapkan kewajiban tes PCR maupun anti­gen bagi perjalanan domestik. Aturan karantina juga perlahan akan dihapus.

Baca juga : Permintaan Tinggi Jelang Puasa, Harga Pangan Merangkak Naik

Penghapusan PCR dan antigen sudah ber­laku. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 11 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19.

“Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau vaksinasi booster tidak diwajibkan menun­jukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen,” tulis SE yang di teken Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Suharyanto, kemarin.

Sementara, orang yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama tetap diwajibkan menunjukkan hasil negatif PCR dalam 3x24 jam. Atau, tes antigen dalam 1x24 jam sebelum keberangkatan sebagai syarat perjalanan.

Baca juga : Penderita Long Covid Perlu Jalani Fisioterapi

Netizen menyambut positif pelonggaran aktivitas yang dilakukan Pemerintah. Meski disadari, pandemi belum berakhir dan prokes harus terus dijalankan.

Akun @ulil girang dengan kebijakan pe­longgaran aktivitas masyarakat. Dia senang pelaku perjalanan domestik, baik darat, udara dan laut, tidak diperlukan tes PCR/antigen lagi. “Termasuk perjalanan gaib. Asal sudah vaksi­nasi dua kali. Amat melegakan,” katanya.

Akun @ProfesorZubairi setuju dengan ber­bagai kebijakan terkait pelonggaran aktivitas di tengah pandemi. Namun, dia mengingat­kan Pemerintah terus melakukan monitoring perkembangan kasus di Tanah Air.

Baca juga : Siap-siap, Kita Masuk Transisi Aman Covid

Akun @iwanfals ikut komentar. Dia bilang, peniadaan tes PCR dan antigen untuk perjalan­an domestik adalah asyik. Hanya masalahnya sekarang, harga sembako pada naik, bukan hanya minyak goreng. “Katanya lagi, biasa Pak menjelang bulan puasa. Lah, padahal puasa, kok naik,” ujarnya.

Akun @drpriono1 mengatakan, prokes harus terus dianjurkan walaupun ada pelonggaran aktivitas agar risiko terinfeksi bisa rendah. Dia juga mengingatkan, pandemi belum selesai.

“Segera vaksinasi booster. Pakai masker tetap bermanfaat untuk cegah polutan dan terkena flu dan TBC,” imbaunya. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.