Dark/Light Mode

Luhut Banyak Job-Nya

Mahfud: Saya Juga Sama

Senin, 11 April 2022 06:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: KemenkoPolhukam).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: KemenkoPolhukam).

 Sebelumnya 
Lalu, Mahfud kembali menyebutkan satu-persatu jabatannya. Dimulai dari Ketua Dewan Pakar Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Anggota Badan wakaf Universitas Ilam Indonesia (UII), Ketua Dewan Penasehat IKA UII, Ketua Dewan Pakar Kagama, Anggota Wali Amanah Universitas Brawidjaya, Ketua Dewan Penyantun UNS, hingga Penasehat Persaudaraan warga Madura se-dunia.

Tapi, kenapa Luhut doang yang diserang? Menurut Mahfud, hal itu tidak terlepas dari sosok Luhut yang dikenal sangat aktif, atraktif dan tegas. “Intinya yang ditugaskan kepada Pak Luhut itu sama banyaknya dengan yang ditugaskan kepada Menko lainnya,” tandasnya.

Baca juga : Mahfud MD Anggap Papua Masih Normal

Apakah pembelaan Mahfud atas banyajnya job yang dimiliki Luhut ini bisa meredakan serangan? Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai tidak wajar dan tidak efisien untuk 1 orang menko mendapat banyak job. Setiap jabatan itu, kata dia, tentu punya tanggung jawab dan punya tupoksi.

“Jka jabatannya terlalu banyak, kerjanya jadi tidak optimal dan banyak konflik kepentingan,” kata Trubus, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Paul Pogba Siap Berkhianat

Selain itu, kata dia, Menko yang punya tugas koordinasi, juga berpotensi melakukan abuse of power jika banyak jabatan yang dipegangnya. “Pengawasan dan tatakelola jadi kurang efektif. Evaluasi jadi minim,” nilainya.

Selain itu, tambahnya, Menko yang diberi banyak jabatan ini juga bisa mengganggu kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Baca juga : Gibran: Utang Juga Nambah

“Kesannya pincang. Enggak bisa melayani publik dengan optimal,” tuturnya.

Harusnya, kata Trubus, orang-orang di lingkaran Jokowi mengingatkan dan memberi masukan agar para Menko tidak dibebankan banyak jabatan. “Harusnya, yang kasih masukan itu pak Seskab, Mensesneg dan KSP (Kepala Staf Kepresidenan), atau Wantimpres, seperti Pak Wiranto kan sudah lebih senior,” sarannya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.