Dark/Light Mode

KIB Jualan Legacy Jokowi

Projo Ora Kesusu Alihkan Dukungan

Minggu, 17 Juli 2022 08:00 WIB
Bendahara Umum Projo, Panel Barus. (Foto: Istimewa)
Bendahara Umum Projo, Panel Barus. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Panel menyebut, untuk menjaring nama capres-cawapres, Projo menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) pada Agustus mendatang. Musra ini rencananya dibuka Jokowi di Solo dan berakhir di Jakarta. Musra akan berlangsung di 34 Provinsi.

“Kami melibatkan rakyat berbagai latar belakang. Ini implementasi sila keempat Pancasila. Nanti akan ada e-voting. Ini model dan inovasi politik baru. Kami akan merekam apa yang jadi keinginan rakyat. Nanti hasilnya, akan kita laporkan ke Dewan Pembina Projo, Pak Jokowi, dan temen-temen partai,” jelas Ketua Panitia Musra Projo ini.

Pengamat politik Universitas Diponegoro Teguh Yuwono menilai, pernyataan KIB merupakan upaya mendapatkan dukungan dari basis pemilih Jokowi.

Baca juga : Krisis Pangan Mencemaskan

“KIB menggunakan kata-kata legacy Presiden Jokowi, upaya mempengaruhi pemilih karena bagaimanapun Pak Jokowi punya pemilih akar rumput politik yang besar,” katanya.

Dia melihat, Golkar, PAN dan PPP memiliki hubungan baik dengan Pemerintah maupun partai pemenang pemilu, yakni PDIP. Oleh karenanya, ada korelasi saat KIB mengklaim akan melanjutkan legacy Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berjanji, KIB bakal melanjutkan warisan pembangunan pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca juga : Jalan Lingkar Timur Urai Kemacetan di Ruas Cirebon-Kuningan

“Kalau kata yang paling pas, ini adalah sebuah koalisi yang akan melanjutkan legacy Bapak Presiden Jokowi, dan saat sekarang menyukseskan kepemimpinan Bapak Presiden,” kata Airlangga, Rabu (13/7).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu membantah, koalisi ini adalah bentukan Presiden Jokowi.

“Kalau urusan pandangan silakan memandang-mandang, terlalu banyak segi yang bisa dilihat dari pandangan,” ucapnya.

Baca juga : Degradasi & Kepunahan Tanah Jadi Bom Waktu Krisis Pangan

Airlangga menambahkan, KIB yang inklusif masih terbuka bagi partai politik lain untuk bergabung. Seluruh ketua umum partai di KIB juga terus berkomunikasi dengan partai lain di luar koalisi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.