Dark/Light Mode

Bantah Diperiksa Kasus Novel

Komjen Iriawan: TGPF Cari Sensasi

Senin, 15 Juli 2019 08:52 WIB
Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochamad Iriawan
Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochamad Iriawan

RM.id  Rakyat Merdeka -
Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochamad Iriawan membantah keras pernyataan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, yang menyebut dirinya sudah diperiksa tim. 

“Bukan diperiksa, tetapi klarifikasi, ngobrol. Kalau diperiksa itukan di-BAP, tetapi pertemuan saya dengan TGPF tidak ada pemeriksaan. Kalau pakai bahasa “diperiksa” kayaknya serem banget gitu, saya tidak mengerti kenapa mereka memakai kata “di periksa,” katanya saat bincang-bincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin. 

Menurut Iwan, sapaan Iriawan, tim bertanya apakah pernah bertemu Novel, Iwan pun men jawab pernah. Dia mengaku Novel pernah ke ruangannya di Polda Metro. Apa yang dibicarakan? Iwan mengaku, berdiskusi masalah sinergitas Polri dan KPK dalam penanganan korupsi. Novel datang bersama Brigadir Arif, keduanya bersahabat. 

“Kita diskusi masalah korupsi. Bagaimana kolaborasi polisi dengan KPK. Penanganan kasus yang besar-besar, bukan OTT saja tetapi kasus korupsi yang harus diungkap dari mendapat info lanjut ke penyelidikan, audit lanjut sidik sampai dengan menjaring atau menangkap big fish-nya. Kasih masukan ke dia (Novel) untuk masuk ke sek torsektor yang belum terungkap. Misalnya, mafia pangan dan lain-lain. Itu pertemuan kami di ruang kerja Kapolda Metro,” jelas Iwan yang kini menjabat Sekretaris Utama Lemhannas. 

Baca juga : R Kelly Dijerat Kasus Pornografi Anak

Sebab itu, dia ingin meluruskan pemberitaan yang sudah beredar terkait pemeriksaan dirinya oleh TGPF. Jenderal bintang tiga ini heran dengan kalimat “diperiksa” yang dilontarkan tim. Padahal, itu hanya ngobrol. 

Makanya, dalam pertemuan dengan tim yang berlangsung dua bulan lalu, dia tenang saja karena tidak tahu apa-apa tentang pelaku penyiraman Novel dan tak ada sangkut pangkut dengan kasus itu. 

Dalam pertemuan dengan tim, Iwan juga ditanya kapan lagi pernah bertemu Novel, dengan lugas dia menjawab pernah ke rumah Novel, diajak Arif juga. Iwan ke rumah Novel untuk silaturahmi karena anak Novel yang bernama Umar baru lahir. 

“Masa nggak boleh (si laturahmi) . Nanti boleh tanya Arif, karena yang bersangkutan ngajak saya ke rumah Novel,” ucapnya. 

Baca juga : Iriawan, Bintang 3 Yang Diperiksa

Disinggung dirinya yang pernah mengingatkan Novel soal kemungkinan adanya ancaman, Iwan bilang, memperingatkan seorang polisi wajar saja, apalagi kepada penyidik KPK yang sering mendapat ancaman. Kepada semuanya dia juga bilang begitu. Anak buahnya yang menangani kasus atau mau pergi menangkap orang juga selalu diingatkan untuk hati-hati. 

Tapi bukan berarti dia tahu siapa pelaku penyiraman Novel. Menurut Iwan, TGPF mempunyai asumsi dirinya ke rumah Novel memberi tahu bahwa nanti Novel akan ada yang menganiaya, makanya diingatkan harus hati-hati dan berasumsi juga dirinya tahu pelaku penyiraman ke Novel.“Kan aneh ini!!,” ujarnya dengan nada tinggi. 

Iwan menyayangkan kenapa berita memeriksa bintang tiga yang diangkat besar-besar ke media. TGPF harusnya menjelaskan ke publik apa yang su dah dilakukan dan kendala-kendalanya sehingga TGPF belum bisa mengungkap atau menemukan fakta dan lain-lain. 

“Saya nggak tahu apa-apa tapi itu yang diangkat ke media. Ini supaya jelas ya. TGPF telusuri dong, cari pelakunya, jangan datang ke sini cuma nanya Bapak ketemu Novel terus itu yang dibesarin. Itu namanya sensasi. Kalau belum bisa mengungkap pelakunya jangan memberitakan hal-hal yang keluar dari subtansi tujuan dibentuknya tim,” ujarnya. 

Baca juga : Terima Kasih Pak Jokowi, Mejeng Di Badan Garuda

Iwan mengaku gara-gara pemberitaan itu, keluarganya terusik. Orang yang tidak tahu akan berpikir dirinya terlibat, padahal tidak.“Kasihan keluarga saya. Istri saya, anak saya banyak yang bilang Bapak kamu terlibat ka sus penyiraman Novel. Anak dan adik kandung saya sampai me nangis loh. Itu namanya menja tuhkan nama baik saya. Tapi, selama saya benar saya akan la wan semuanya. Bila perlu, saya siap berkorban nyawa un tuk kebenaran,” pungkasnya. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.