Dark/Light Mode

Maunya Cuma 2 Capres

Mimpi Banteng Semoga Meleset

Jumat, 26 Agustus 2022 06:50 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Istimewa).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, partainya ingin demokrasi Indonesia lebih sehat dari sebelumnya. Kata dia, hal itu akan terwujud kalau pilpres nanti muncul lebih dari dua pasang capres-cawapres.

“Kami akan memperjuangkan agar pilpres diikuti lebih dari dua paslon,” kata Mardani, kemarin.

Mardani lalu menceritakan Pilpres 2014 dan 2019 yang hanya diikuti dua paslon. Kata dia, dampak polarisasi masih terasa sampai sekarang. Karena masyarakat hanya dihadapkan dua pilihan. Ini yang membuat demokrasi tidak sehat.

Baca juga : Gibran Diserang, Gibran Melawan

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, dengan ambang batas syarat nyapres atau presidential threshold 20 persen, sebenarnya bisa memunculkan 3 sampai 4 paslon. Saat ini sudah terbentuk tiga poros. Ketiga poros itu adalah KIB dengan personelnya Golkar, PAN, dan PPP.

Poros kedua adalah Gerindra dengan PKB yang sudah mendeklarasikan kerja sama. Poros ini kalau jadi, kemungkinan akan mengusung ketum kedua parpol itu sebagai capres-cawapres yaitu Prabowo dan Muhaimin Iskandar. Poros ketiga yang sedang melakukan penjajakan adalah NasDem, Demokrat, dan PKS. Terakhir, ada PDIP yang bisa saja mencalonkan capres sendiri tanpa berkoalisi.

Kata dia, pekerjaan rumah dari pemilu nanti adalah meminimalisir dampak polarisasi di masyarakat. Karena itu, ia berharap mimpi PDIP yang ingin pilpres hanya diikuti 2 paslon meleset. Kata dia, idealnya pilpres diikuti 3 atau 4 paslon. Dengan begitu, pemilu bisa menjadi ajang adu gagasan, ide, visi dan program.

Baca juga : Relawan Ganjar Sumringah

“Pilpres sebelumnya kan dua pasang. Lalu terjadi polarisasi, nah kita kan tidak ingin seperti itu,” kata Ujang, tadi malam.

Ujang menambahkan, dengan tiga atau empat poros tak ada lagi yang berhadap-hadapan. Kalau hanya dua poros, yang terjadi saling berhadap-hadapan lagi. Kalau dibiarkan dua paslon, rakyat bisa berhadapan lagi. Bisa pecah lagi.

Karena itu, ia berharap masyarakat dapat mendorong para elite politik agar mengusung hingga tiga sampai empat pasangan calon. “Jadi rakyat juga punya banyak pilihan. Ada 270 juta jiwa rakyat Indonesia lebih, masa sih calon presidennya itu saja. Masa tidak ada pilihan yang lain,” pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.