Dark/Light Mode

Kurangi Fatalitas Kecelakaan Tabrak Belakang Truk, Ini Saran Pengamat Transportasi

Minggu, 25 September 2022 12:19 WIB
Perisai kolong belakang truk. (Foto: Istimewa)
Perisai kolong belakang truk. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Diterangkan Djoko, faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah pengemudi yang mengantuk. Sedangkan faktor penyebab fatalitas adalah tidak tersedianya perisai atau RUP pada kendaraan truk.

Kendaraan barang di Indonesia, kata dia, memiliki karakteristik operasional yang spesifik, final gear-nya sudah distel kuat menggendong tetapi tidak kuat berjalan kencang. Sementara kondisi jalan primer banyak yang sub standar, kecepatan yang berbeda berada pada satu jalur, sehingga risiko tabrak depan depan dan tabrak depan belakang sangat tinggi.

Baca juga : Basarah Prihatin Kekerasan Berulang Di Dunia Pendidikan

Demikian juga di jalan tol, gap kecepatannya sangat tinggi jauh di atas ambang batas yang bisa diterima berdasarkan standar International Road Assessment Programme (IRAP), sehingga risiko tabrak depan belakang di jalan tol juga sangat tinggi.

Oleh sebab itu, kata dia, tindakan keselamatan yang paling logis, mudah dan praktis adalah memperbaiki gap kecepatan dan menyediakan lajur lambat dan cepat di jalan arteri adalah hal sulit dan mahal; dan ketika kita sulit menghilangkan risiko terjadinya suatu kecelakaan, maka tindakan paling logis adalah menurunkan risiko fatalitas saat kecelakaan tersebut tidak dapat dihindarkan, yaitu dengann memasang RUP.

Baca juga : Elnusa Tawarkan Jasa Penunjang Migas dan Energi Terintegrasi

KNKT, lanjutnya, telah mengidentifikasi semua fatalitas kendaraan yang menabrak truk dari belakang disebabkan karena masuk ke dalam kolong truk. Hal itu menyebabkan semua sistem keselamatan pasif tidak bekerja. 

Untuk itu, perlu dicegah saat kecelakaan tabrak depan belakang terjadi kendaraan yang menabrak masuk ke dalam kolong, sehingga sistem proteksi keselamatan pasif yang berupa crash protection box, airbag serta sabuk keselamatan akan dapat bekerja menyelamatkan penumpang di dalamnya.

Baca juga : Kunjungi Ponpes Mahasina Bekasi, Puan Sebut Santri Calon Pemimpin Indonesia

"Cara mencegahnya adalah dengan memasang bumper belakang pada semua truk tanpa kecuali. Truk adalah kendaraan yang berjalan lebih lambat dari kendaraan lainnya dan sering jadi sasaran empuk kendaraan yang lebih cepat dan pengemudinya lengah atau mengantuk. Kecelakaan boleh saja terjadi, akan tetapi jangan sampai penumpangnya luka berat, apalagi meninggal dunia. Cukuplah diberi plester saja atau minum kopi untuk menghilangkan kaget. Mobil yang rusak bisa dibetulkan lain waktu," pungkas Djoko. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.