Dark/Light Mode

Bharada E Sujud Di Kaki Ortu Brigadir J

Sidang Sambogate Banjir Air Mata

Rabu, 26 Oktober 2022 07:20 WIB
Bharada E sungkem ke orang tua Brigadir J. (Foto: Antara)
Bharada E sungkem ke orang tua Brigadir J. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Selama bekerja di Jakarta, diakuinya, Yosua kerap mengabarkan kondisinya yang baik-baik saja. Tidak pernah ada keluhan maupun duka yang diterimanya dari Yosua selama bekerja menjadi ajudan Sambo. Sebab, dia selalu berpesan kepada Yosua agar senantiasa menghormati dan patuh terhadap atasannya. 

Rosti pun menyatakan, Yosua selalu mendengarkan nasihat orang tuanya semasa hidup. Karena itu, Rosti menyatakan hatinya hancur ketika mendapat kabar kematian anaknya. Apalagi belakangan diketahui Yosua diduga tewas di tangan Sambo. 

Padahal dia telah menganggap Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, sebagai wali dari orang tua di tanah tempat Yosua merantau untuk bekerja. "Saya bilang kamu harus baik, itu walimu di sana, jadi kamu harus hormat kepada atasanmu. Jadi selalu saya menyarankan anak seperti itu," tutur Rosti.

Baca juga : Menteri Basuki Tinjau Penanganan Banjir Aceh Utara

Di akhir persidangan, Rosti menyampaikan dirinya telah menerima permintaan maaf dari Richard. Namun, Rosti tetap meminta agar proses hukum tetap berjalan sebagaimana aturan perundang-undangan yang berlaku.

"Kami masih diajarkan secara yang mempunyai iman kepada Tuhan, saling mengampuni. Jadi kami mohon, Nak, agar arwah anak kami tenang. Tolong berkata jujur, Nak. Jeritan darahnya, tangisannya, biar Tuhan menerima di sisinya," urai dia. 

Ia lantas berpesan kepada Richard agar dapat menyampaikan informasi yang sejujurnya. Jangan ada yang ditutup-tutupi karena ini menyangkut nama baik Yosua. 

Baca juga : Sambo, Kejam Banget!

"Itu anak saya sudah terbunuh habis dan keji, masih selalu difitnah rekayasa mereka. Jadi Bharada E ada di dalamnya, mohon karena kita diajarkan saling berkata jujurlah, saling mengampuni, berkata jujurlah sejujur-jujurnya jangan ada yang ditutup-tutupi," tutup Rosti. 

Momen sedih lainnya ketika pacar Yosua, Vera Mareta Simanjuntak, menangis saat bersaksi untuk Bharada E. Dia menangis saat menceritakan ancaman yang diterima kekasihnya.

Awalnya jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan soal hubungannya dengan Yoshua. Setelah itu, Vera dipersilakan bersaksi soal adanya ancaman yang diterima oleh Yosua.

Baca juga : Bharada E Berdoa Sebelum Tembak Brigadir J

"21 Juni video call. Saya bilang lagi di mana, kata Yosua 'Abang ada masalah, Dik. Tapi Abang nggak bisa ceritain masalah ini ke Bapak, ke Mamak, ke Reza, ke Kak Yuni, bahkan ke Adik," kata Vera menirukan kata-kata Yosua.

Vera mengaku mendesak Yosua untuk bercerita. Namun Yosua menolak dan mengatakan Yosua akan menanggung masalah tersebut sendiri.

Vera lantas menangis saat menceritakan hal tersebut. Tepat di sampingnya, adik Yosua yang bernama Mahareza Rizky pun terlihat menangis dan menyeka air matanya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.