Dark/Light Mode

Tridaya dan Karya untuk Keberlanjutan Lingkungan

Minggu, 6 November 2022 14:58 WIB
Keberlanjutan lingkungan/Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Abbie Massie)
Keberlanjutan lingkungan/Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Abbie Massie)

Urgensi penanganan krisis iklim telah disadari masyarakat dan telah menjadi masalah yang perlu untuk segera ditangani. Krisis iklim ini terjadi karena masih banyak masyarakat yang kurang acuh terhadap alam bahkan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Padahal, hampir seluruh produk yang kita gunakan seperti makanan, obat, riasan, meja, bahkan infrastruktur, pada dasarnya berasal dari alam. Akan tetapi, pada realitanya masyarakat bukannya membalas kembali yang telah diberi oleh alam, justru merusak alam melalui eksploitasi dan sikap tidak bertanggungjawab atas perbuatannya.

Maka dari itu, diperlukan perubahan untuk memastikan bahwa alam yang kita gunakan ini bisa bekerja secara berkelanjutan. Lalu, kita juga harus mempertimbangkan berbagai pihak yang akan terdampak pada proses transisi ini terutama dalam bidang ekonomi. Sehingga, penyesuaian dan perubahan secara bertahap dapat dilakukan dengan menyelaraskan antara lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam proses menuju keselarasan antara lingkungan, sosial, dan ekonomi adalah dengan dilakukannya green finance. Berdasarkan definisinya, green finance adalah konsep keuangan yang berfokus pada investasi ramah lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pelaksanaan green finance ini telah diusahakan oleh berbagai negara di seluruh dunia. Bentuk perwujudan green finance ini seperti, peningkatan distribusi pendanaan yang lebih luas bagi proyek hijau yang merupakan praktik untuk memitigasi risiko dari krisis iklim, kerusakan lingkungan, perlindungan terhadap lingkungan hidup dan pengutamaan investasi berkelanjutan yang berfokus pada faktor lingkungan. Sehingga, green finance bisa menjadi solusi dalam mewujudkan keselarasan antara ekonomi dan lingkungan.

Selain itu, ada juga sebuah sistem yang ditawarkan untuk mengurangi emisi karbon yaitu sistem carbon market, sebuah sistem perdagangan kredit karbon antarnegara. Pada dasarnya, negara-negara tersebut telah terikat dengan sebuah perjanjian, yang setiap negara mempunyai izin untuk bisa mengeluarkan karbondioksida pada tingkat tertentu. Apabila melebihi batasan yang sudah dijanjikan, negara tersebut harus membayar denda.

Baca juga : Nikel Lebih Bersinar Dan Ramah Lingkungan

Namun, ada hal lain yang bisa dilakukan yaitu membeli kredit lagi di pasar karbon, tempat kegiatan perdagangan kredit karbon ini terjadi. Bagi negara yang dapat mengurangi emisi karbon dioksidanya, negara-negara tersebut akan memiliki kredit yang berlebih dan kredit tersebut bisa dijual kepada negara lain yang membutuhkan kredit. Perjanjian ini telah membawa dampak positif karena sebagian negara telah berusaha untuk mengurangi emisi karbon dioksidanya sehingga kreditnya bisa dijual sebagai salah satu pendapatan dan tidak perlu membeli kredit di pasar karbon.

Perubahan iklim yang drastis menyebabkan adanya perubahan pada tatanan lingkungan yang berdampak terhadap kondisi pertanian. Pertanian sebagai penyedia bahan baku pada sektor pangan dan industri telah mengalami disrupsi di mana adanya sistem produksi yang terhambat karena cuaca yang tidak menentu dan adanya kerusakan ekosistem. Masalah pangan ini merupakan masalah yang serius dan berpengaruh terhadap kondisi sosial bahkan keamanan pangan negara.

Cuaca yang tidak menentu ini merupakan bentuk dari perubahan iklim yang perlu untuk segera ditangani dengan bantuan teknologi melalui sistem pertanian yang lebih presisi sehingga bisa mengetahui kebutuhan dari masing-masing tanaman. Kemudian, perbaikan karena kerusakan ekosistem juga perlu dilakukan walaupun tidak mudah karena perbaikan dari sistem ini perlu penanganan secara komprehensif baik dari hulu ke hilir. Sehingga, bukan hanya dalam sistem pertanian atau proses hulunya saja yang menggunakan sistem teknik presisi untuk mengurangi limbah, tetapi dari hilir dengan para konsumen lebih sadar untuk mengkonsumsi produk secara tepat guna.

Sebelumnya, telah disebutkan mengenai sistem pertanian presisi. Sistem pertanian presisi bisa diwujudkan dengan bantuan teknologi. Kebutuhan dari setiap tanaman berbeda-beda dan biasanya para petani yang kurang mengetahui hal ini akan memberikan perlakuan yang sama terhadap semua tanamannya. Padahal, perlakuan yang sama bahkan perlakuan berlebihan yang diberikan petani tersebut justru bisa merusak tanaman. Keresahan ini bisa diatasi dengan menggunakan teknologi.

Baca juga : Cek Di Sini, Program Generasi Muda Tebar Kebaikan Untuk Alam & Lingkungan

Penerapan Internet of Things pada sektor pertanian bisa menjadi solusi untuk mewujudkan sistem pertanian presisi. Teknologi ini bekerja dengan mengumpulkan data berdasarkan kondisi lapangan. Kemudian, data tersebut diolah untuk menentukan kebutuhan pertanian dan setelahnya data tersebut bisa digunakan untuk membuat keputusan perlakuan yang tepat. Aksi ini juga dilakukan sebagai bentuk pengurangan emisi karena adanya efisiensi dalam penggunaan air dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, hal ini akan beriringan dengan peningkatan keanekaragaman hayati baik di bawah dan di atas permukaan tanah. Kita bisa menggunakan media sebagai jembatan untuk meningkatkan kesadaran mengenai adanya keterlibatan sistem pertanian dari hulu hingga ke hilir dalam proses pembuatan produk tersebut dan dapat dinarasikan dengan sebaik mungkin.

Selain pertanian, terdapat aspek lain yang berpengaruh pada keberlanjutan lingkungan yaitu hutan. Hutan telah berkontribusi secara langsung dalam pengurangan emisi karbon di dunia dengan salah satu fungsinya yaitu menyerap karbondioksida dan juga penyumbang oksigen. Selain itu, hutan juga sebagai habitat terbesar bagi keanekaragaman hayati di mana keanekaragaman hayati telah menjadi salah satu faktor penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya keanekaragaman hayati, seluruh proses yang terjadi dalam ekosistem dapat berjalan dengan lancar dan terbentuknya rantai sistem yang seimbang.

Namun, manfaat hutan hanya akan bisa dirasakan apabila kehidupan hutan bisa berfungsi secara berkelanjutan. Masyarakat yang memperoleh manfaat dari hutan harus bisa lebih sadar untuk mengembalikan apa yang mereka peroleh ke hutan karena pada realitanya, masih banyak masyarakat yang tidak bertanggungjawab dalam menggunakan hasil sumber daya dari hutan. Salah satu bukti konkretnya adalah deforestasi besar-besaran yang dilakukan perusahaan kayu.

Solusi yang bisa ditawarkan berdasarkan masalah ini adalah dengan adanya kebijakan publik seperti pajak lingkungan dan perlu didukung juga dengan adanya perbaikan hutan melalui inovasi-inovasi terbaru yang dipercepat dengan teknologi seperti teknologi satelit. Teknologi satelit ini bisa digunakan untuk observasi kondisi hutan terutama bagi hutan yang membutuhkan penanganan bencana. Selain itu, bisa dilakukan juga semacam sistem tokenisasi untuk mengetahui pemanfaatan tiap sumber daya yang ada di hutan secara presisi sehingga pemanfaatan bisa dilakukan dengan efisien dan efektif.

Baca juga : Gerakan Penanaman Kedelai Untuk Kemandirian Pangan

Berdasarkan tulisan ini, saya menyimpulkan bahwa usaha menuju keberlanjutan lingkungan dapat dibahas melalui konsep tridaya sebagai pilar yang berarti cipta, rasa, karsa serta diikuti dengan karya. Arti dari cipta disini adalah kita mempunyai ide yang dapat menjadi solusi untuk permasalahan iklim yang ada seperti, pembuatan media untuk mendorong kesadaran akan krisis iklim, penerapan pertanian terintegrasi, teknologi satelit, dan tokenisasi. Lalu, dari permasalahan ini muncul kesadaran yang mendorong kita untuk berkontribusi secara langsung membawa perubahan bukan hanya dalam bentuk rancangan. Sedangkan, karsa bisa diwujudkan dengan adanya semangat yang muncul untuk bisa membuat suatu inovasi baru bagi keberlanjutan lingkungan dengan teknologi dan seluruh rancangan kita eksekusikan dalam bentuk karya yang nantinya bisa dimanfaatkan secara langsung.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.