Dark/Light Mode

NasDem Pasrah

Dipertahankan Ok, Dicopot Juga Siap

Sabtu, 24 Desember 2022 06:40 WIB
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Foto: Istimewa).
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Lantas apakah kali ini reshuffle bakal benaran terjadi? Sejumlah kader dari pendukung pemerintah menyambut baik sinyal reshuffle yang dilemparkan Jokowi. Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menyerahkan sepenuhnya urusan reshuffle kepada Jokowi. Kata Djarot, PDIP menghor­mati dan mendukung bila presiden ingin melakukan evaluasi para anak buahnya di kabinet.

"Supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar, yang bisa mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi untuk menuntaskan janji-janji kampanyenya," kata Djarot di Menteng, Jakarta, kemarin.

Ketua DPP PKB Syaiful Huda menyampaikan hal serupa. Kata dia, Jokowi punya hak prerogatif untuk melakukan reshuffle. Jadi, kata dia, alasan pergantian menteri bisa saja bu­kan hanya persoalan kinerja. Tapi juga soal kedekatan dan kenyamanan ber­hubungan dengan para pembantunya.

Baca juga : Pemerintah Terbitkan Perppu Pemilu, Ini Lho Gunanya

"Kalau presiden terganggu psikolo­gisnya dengan seorang pembantu, ya di-resign pasti," kata Huda, di Hotel Cipta Pancoran, Jakarta, kemarin.

Menurut Huda, keputusan mengo­cok ulang kabinet ini hal yang wajar saja. Presiden punya hak untuk meng­ganti para menterinya kapan saja dengan pertimbangan apa saja. Termasuk perbedaan cara melihat politik. "Dan menurut saya, itu wajar," cetusnya.

Waketum PPP Arsul Sani pun santai saja menanggapi isu reshuffle kabinet. Menurut dia, keputusan reshuffle kabinet masih sangat mungkin terjadi di sisa waktu setahun ini. Meski begitu, Arsul yakin, menteri dari PPP aman di kabinet.

Baca juga : Gagasan Khilafah Dimanfaatkan Untuk Adu Domba

"Kami yakin Presiden akan bijak dalam mempertimbangkan represen­tasi partai koalisi,” ujar Arsul, dikon­firmasi, kemarin.

Bagaimana dengan NasDem? Ketua DPP NasDem Effendi Choiri mengatakan, keputusan reshuffle tergantung perasaan Jokowi. Kata dia, partainya siap menerima segala kemungkinan yang terjadi. “Itu hak prerogatif Presiden, silakan, apa maunya. Bagi NasDem, siap menghadapi segala situasi,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Poli­tik Indonesia, Fernando Emas menilai pernyataan Jokowi soal reshuffle ini sebagai menguatnya kocok ulang kabi­net. Ia memprediksi, reshuffle akan di­gelar dalam waktu dekat, yaitu di awal tahun, antara Januari sampai Februari. Melihat situasi politik terkini, kata dia, sangat mungkin menteri yang berasal dari NasDem akan dicopot Jokowi. Apalagi, NasDem dianggap sudah tidak sejalan dengan Jokowi alias duri dalam daging.

Baca juga : Korsel Paksa Juara Dunia 2 Kali Uruguay Mainkan Skor Kacamata 0-0

Selain itu, para menteri dari Nas­Dem memang patut dilakukan evalu­asi karena seperti Menteri Pertanian, Menteri Komunikasi dan Informatika yang dianggap gagal menjalankan tugasnya selama 3 tahun lebih.

"Saya menilai keduanya memang sangat layak dicopot dari posisi men­teri. Selain itu Jokowi memang ingin melakukan rotasi terhadap menterinya dan menempatkan sosok yang dianggapnya perlu untuk diposisikan dalam kabinetnya," kata Fernando, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Menurut dia, dengan reshuffle ini Jokowi kemungkinan akan memasukkan Andika Perkasa yang baru saja pensiun sebagai Panglima TNI. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.