Dark/Light Mode

Keluarga Sinarmas Ributin Warisan 668 Triliun Rupiah

Selasa, 14 Juli 2020 06:29 WIB
Daftar aset Eka Tjipta yang diperebutkan anak-anaknya. (Grafis: RM)
Daftar aset Eka Tjipta yang diperebutkan anak-anaknya. (Grafis: RM)

 Sebelumnya 
Siapa Eka Tjipta?

Eka Tjipta Widjaja terlahir dengan nama Oei Ek Tjhong. Dia dilahirkan dalam keluarga miskin. Bersama sang ibu, dia pindah ke Makassar pada 1932 pada saat berumur 9 tahun. Di sana, dia membantu sang ayah yang telah lebih dulu pindah dan memiliki toko kecil.

Baca juga : Soal Jiwasraya, Sinarmas Asset Minta Nasabah Tenang

Eka membantu penjualan produk toko sang ayah dengan cara door-to-door selling. Dia pun hanya mengenyam pendidikan hingga lulus SD, karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah. Dengan mengendarai sepeda, Eka berkeliling kota Makassar untuk menjajakan kembang gula dan biskuit serta aneka barang dagangan toko sang ayah. 

Pada saat berusia 37 tahun, Eka pindah ke Surabaya. Setelah berjuang keras, akhirnya usaha yang dijalankannya mulai sukses besar. Eka pun akhirnya memiliki kebun kopi dan kebun karet di Jember. Sinarmas yang awalnya berbentuk CV kini telah melebar ke bisnis keuangan, bubur kertas, agrobisnis, serta perumahan. 

Baca juga : Lagi Gini Ributin Hantu PKI, Untungnya Apa?

Seiring dengan bisnisnya yang terus berkembang, ia mendirikan PT Tjiwi Kimia pada 1976 yang bergerak di bidang bahan kimia. Kemudian pada tahun 1980-1981, ia membeli perkebunan kelapa sawit seluas 10 ribu hektar, mesin serta pabrik berkapasitas 60 ribu ton di Riau, serta perkebunan dan pabrik teh seluas 1.000 hektar berkapasitas 20 ribu ton. 

Tahun 1982, ia membeli Bank Internasional Indonesia (BII) yang kemudian berkembang pesat, dari dua cabang dengan aset Rp 13 miliar menjadi 40 cabang dan cabang pembantu, dengan aset Rp 9,2 triliun. Eka juga melebarkan kerajaan bisnisnya di bidang real estate.

Baca juga : Ketua MPR: Terima Kasih ke Masyarakat yang Lebaran di Rumah

Meski berjaya, bisnisnya juga pernah dihantam krisis pada saat krisis ekonomi di tahun 1998. Namun, nasib baik masih berada di pihak Eka. Perlahan-lahan, dengan keteguhan dan keuletan, Sinarmas bangkit menyelesaikan persoalannya. 

Pada Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 19.43, Eka meninggal dunia di usia 98 tahun. Dia meninggalkan gurita perusahaan yang saat ini diwariskan ke 16 anaknya dari dua orang istri, Melfie Pirieh Widjaja dan Trini Dewi Lasuki. [OKT/MEN/UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.