Dark/Light Mode

Lagunya Diboikot KPID Jawa Barat

Bruno Mars Pun Ikut Nyinyir

Jumat, 1 Maret 2019 11:34 WIB
Penyanyi AS Bruno Mars (Foto: smoothradio.com)
Penyanyi AS Bruno Mars (Foto: smoothradio.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gara-gara memboikot 17 lagu berbahasa Inggris, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat di-bully warganet. Bruno Mars pun, ikutan nyinyir. Kehebohan berawal dari surat edaran KPID Jabar tentang larangan memutar 17 lagu berbahasa Inggris.

Lagu-lagu ini dilarang diputar, karena dianggap memuat konten seksual dan mengeksploitasi wanita.

Keputusan itu diambil dalam rapat Pleno KPID Jabar pada 11 Februari 2019 dan disahkan menjadi surat edaran pada 18 Februari. Ketua KPID Jawa Barat, Dedeh Fardiah mengatakan, lagu-lagu tersebut hanya boleh disiarkan dalam klasifikasi waktu dewasa, yaitu dari pukul 22.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB dini hari.

Dedeh mengatakan, jumlah lagu yang dibatasi juga berpeluang bertambah, seiring meningkatnya jumlah pelaporan dan pengajuan dari pihak luar.

Baca juga : Menhub: Minggu Ini Ya...

"Selain lagu milik Bruno Mars, lagu Agnes Monica yang berduet membuat kita semua merasakan kesakitannya! Terima kasih, Ed. Terima kasih banyak," tulis Bruno Mars via akun Twitternya.

Bruno Mars mengatakan, ia telah membuat lagu-lagu bagus. "Jangan serang saya dengan tuduhan (lagu) penyimpangan seksual," imbuhnya.

Sebagian warganet asal Indonesia mencoba membesarkan hati Bruno Mars yang sedang kesal. "Sabar ya, No. KPI emang gitu," ucap @tiffanyalz.

Warganet geleng-geleng kepala dengan keputusan tersebut. Kritikan terus berdatangan. Antara lain disampaikan oleh akun @deniwidi. "Mungkin KPI lebih suka mendengarkan lagu-lagu rohani seperti Belah Duren, Terong Dicabein, Jablay dan Satu Jam Saja," sindirnya.

Baca juga : Gerai Hero Yang Tersisa Pun Tampak Sepi Pembeli

Pemilik akun @gunawans juga tak habis pikir dengan kelakuan KPID. "Kalau mau larang itu mestinya Duo Srigala atau Trio Macan. Masih banyak artis dalam negeri yang perlu dikoreksi KPI," usul @kulupa.

Akun @devierast juga merasa lucu dengan keputusan KPI. "Pasalnya, banyak lagu yang sebenarnya lebih uh tapi justru gak dilarang. Karena KPI kurang luas pengetahuan tentang lagu-lagu Barat," ucapnya.

Akun lain menilai, keputusan KPID Jabar itu telah mensejajarkan Indonesia dengan negara komunis seperti Korea Utara. "Yang di-banned lagunya Bruno Mars kenapa aku yang malu ya," ujar @mvjoor.

Sementara akun @Imaz889 meminta KPI lebih banyak muhasabah. Dia mencontohkan, banyak adegan sinetron berantem gak di-cut. Sementara kartun Spongebob disensor. "Lagu dangdut berlirik vulgar dibiarin aja. Bruno Mars disensor. Lama-lama kayak Korea Utara aja nih negara," ujarnya.

Baca juga : KPK Jangan Sungkan Usut Menpora

Akun @Bumpykitten menilai mengatakan, jika memang ada ketakutan musik bisa merusak generasi muda, langkah yang diambil semestinya menguatkan edukasi dan partisipasi dari institusi pendidikan hingga keluarga. Lagipula, kata dia, membatasi beredarnya lagu di tengah era digital seperti sekarang merupakan tindakan yang percuma. Apalagi, teknologi internet semakin memudahkan akses untuk memperoleh informasi.  [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.