Dark/Light Mode

Hasil Survei Lembaga Bukan Kaleng-kaleng

Pak Jokowi, Rakyat Sulit Nyari Makan

Senin, 19 Oktober 2020 06:11 WIB
Burhanuddin Muhtadi Ph.D. (Istimewa)
Burhanuddin Muhtadi Ph.D. (Istimewa)

 Sebelumnya 
Burhan terenyuh mendapati data tersebut. Ia berharap ini menjadi perhatian serius. “Karena angkanya tidak kecil. Jangankan beli pulsa internet untuk anak-anaknya sekolah, untuk makan saja susah,” ungkapnya.

Sebagian lagi mengalami kesulitan membayar biaya sekolah (12,3 persen), kesulitan beli pulsa (11,3 persen) dan membayar cicilan rumah (2,3 persen).

Burhan menambahkan, kesulitan ekonomi ini paling banyak dirasakan ekonomi kelas menengah ke bawah. Terbanyak dengan latar belakang pendidikan SLTA dan SD.

Baca juga : Anies Paling Siap Tangani Covid-19

Lantas apa harapan rakyat? Sebagian besar responden berharap pemerintah membuat kebijakan program yang tepat. Mayoritas responden berharap pemerintah menaikkan bantuan sosial berupa sembako.

Sebagian lagi dengan memberikan bantuan langsung tunai. “Ini sejalan dengan kondisi mereka yaitu kesulitan makan berhari-hari,” ungkapnya.

Hasil survei Indikator ini sejalan dengan temuan Bank Dunia yang dilaporkan beberapa waktu lalu. Lembaga internasional itu menyebut, lebih dari sepertiga rumah tangga di Indonesia mengindikasikan mereka makan lebih sedikit dari biasanya.

Baca juga : Hadapi Pilkada, Sukur Ingatkan Calon Patuhi Protokol Kesehatan

Penyebabnya, karena kekurangan uang dan bahan makan lain. Kerawanan pangan disebabkan antara lain masyarakat kehilangan pendapatan karena krisis akibat pandemi.

Sandiaga Uno yang ikut dalam diskusi tersebut menguatkan hasil temuan Indikator. Dia bilang sudah melakukan pertemuan dengan para pelaku UMKM di 15 kota.

Dari hasil diskusi dengan mereka diketahui, 66 persen UMKM mengalami kerugian besar. 47 persen di antaranya, terpaksa tutup sementara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.