Dark/Light Mode

Di Youtube Karni

JK Dan RR Sikut-sikutan

Minggu, 8 November 2020 05:31 WIB
Politisi Senior Jusuf Kalla Dan Rizal Ramli
Politisi Senior Jusuf Kalla Dan Rizal Ramli

 Sebelumnya 
Dalam video ini, JK menceritakan aktivitas terbarunya berkunjung ke Vatikan, lalu umrah ke Mekkah. Nah setelah itu, Karni menyinggung soal tuduhan Rizal yang ditujukan kepada JK.

JK menceritakan, saat SBY akan membentuk kabinet, Rizal sudah melakukan lobi-lobi ke beberapa tempat. Rizal juga mengeluarkan isu bahwa sudah dicalonkan sebagai Menkeu atau Menteri BUMN.

Padahal, kata JK, seluruh calon menteri saat itu di-interview terlebih dahulu oleh SBY. “Tetapi dia (Rizal Ramli) nggak pernah dipanggil, jadi tidak benar kalau saya larang. Memang dia tidak pernah diperhitungkan oleh Pak SBY. Kalau diperhitungkan, dia pasti dipanggil,” kata JK.

Saat-saat terakhir kabinet akan disusun, SBY bertanya kepadanya apakah ada slot kursi menteri yang masih kosong. JK bilang ada yaitu Menteri Perindustrian. JK pun menelepon Rizal.

“Dia sudah nunggu sebenarnya. Ketika saya sampaikan diputuskan jadi Menperin, dia bilang, Wah Anda ini teman tapi tidak adil. Saya kan maunya Menkeu atau BUMN,” kata JK, menirukan omongan Rizal.

Baca juga : Cipta Kerja Dan Lingkungan

Menanggapi respons Rizal tersebut, JK pun menjawab bahwa tawaran untuk menjadi Menteri Perindustrian berasal dari SBY. JK pun bercerita bahwa, di sisi lain, dia mendapatkan laporan penolakan dari para pejabat eselon satu Kemenkeu, jika Rizal dipilih menjadi Menkeu.

JK juga menceritakan kisah ketika Jokowi memberhentikan Rizal sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim, Oktober 2016. Saat itu, Jokowi memanggil Rizal dan menyampaikan keputusan itu untuk kebaikan kabinet.

Tetapi Rizal menolak dengan banyak alasan. JK pun mengaku diam saja melihat respons Rizal kala itu. Pasalnya, JK menilai, keputusan reshuffle kepada Rizal adalah hak prerogatif Jokowi.

Menanggapi respons Rizal kala itu, JK menyebut bahwa Jokowi menghadapinya dengan tenang. Jokowi pun kembali menegaskan bahwa keputusan itu demi kebaikan bersama.

“Akhirnya dia (Rizal Ramli) diminta ke ruang sebelah. Disuruh tenang dulu sembari kita memanggil dan menemui menteri-menteri lain dulu,” katanya.

Baca juga : Ditekan Kanan Kiri, Rupiah Pusing

Namun, ketika Jokowi dan JK selesai menemui menteri lain, rupanya Rizal tidak kunjung dipanggil dan ditemui kembali. Padahal, Rizal masih menunggu di salah satu ruang di Istana Negara tersebut.

“Lalu dia (Jokowi) tanya ke ajudannya sekitar pukul 10 malam, dia (Rizal Ramli) masih ada nggak? Oh masih ada. Kamu diam-diam saja, kami mau pulang. Jadi setengah jam kemudian Rizal tanya ke ajudan, di mana Presiden. Oh presiden sudah pulang. Lalu marah-marah lah dia,” kisah JK.

Adapun, JK menyebut Rizal sejatinya memiliki kecerdasan di bidang perekonomian. Namun JK menilai, Rizal tidak memiliki kemampuan yang baik untuk memimpin anak buahnya.

Hal itu berdampak kepada kinerjanya selama sebagai menteri. Tak heran jika Rizal tak pernah awet sebagai menteri.

“Omongnya besar, tapi nggak bisa pimpin orang,” pungkasnya.

Baca juga : Djoktjan, Kucing dan Tikus

Tadi malam, Rizal angkat bicara mengenai pernyataan JK yang mengatakan tidak pernah diperhitungkan sebagai menteri.

Melalui akun Twitter resminya, @RamliRizal menilai bahwa pernyataan JK itu tidak benar. Dia bilang, SBY saat itu memanggilnya ke Cikeas.

Dia mengklaim dalam pertemuan itu ada kesepakatan Rizal menjadi menko. “Besoknya setelah pelantikan Kabinet, SBY panggil RR ke Istana ceritakan JK yang ganjal di injury time sampai diundur 3 jam. Dasar,” kicaunya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.